Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bintraco Dharma (CARS) Cetak Pendapatan Rp2,39 Triliun per Semester I/2025

Bintraco Dharma (CARS) mencatat pendapatan Rp2,39 triliun di Semester I/2025, turun 20,37% yoy. Laba bersih turun 6,04% menjadi Rp72,71 miliar.
Dari kiri: Direktur David Gemilang Iskandar, Direktur Utama Benny Redjo Setyono, Komisaris Utama Paulus Totok Lusida, Komisaris Independen Handy Effendy Halim, Komisaris Independen Darmawan Widjaja, berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS).
Dari kiri: Direktur David Gemilang Iskandar, Direktur Utama Benny Redjo Setyono, Komisaris Utama Paulus Totok Lusida, Komisaris Independen Handy Effendy Halim, Komisaris Independen Darmawan Widjaja, berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten otomotif PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) membukukan kinerja yang lesu pada paruh pertama 2025.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, pendapatan total emiten berkode saham CARS ini tercatat sebesar Rp2,39 triliun. Realisasi itu turun 20,37% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp3,01 triliun.

Dilihat dari sumber pendapatan, Bintraco Dharma mencatat pemasukan dari otomotif melemah 20,64% yoy menjadi Rp2,36 triliun dari sebelumnya Rp2,97 triliun.

Selanjutnya pembiayaan konsumen relatif stabil Rp941.418 dan pendapatan purnajual senilai Rp38 miliar.

Beban pokok penjualan dapat ditekan 21,53% yoy menjadi Rp2,07 triliun seiring dengan penurunan pendapatan itu.

Selanjutnya laba bersih mengalami kontraksi yang relatif lebih tertahan sebesar 6,04% yoy menjadi Rp72,71 miliar dari sebelumnya Rp77,39 miliar.

Dari total aset, tercatat total liabilitas dan ekuitas mencapai Rp3,28 triliun atau turun 6,13% sejak awal tahun (ytd) yang sebesar Rp3,49 triliun.

Perinciannya, liabilitas turun 12,37% ytd menjadi Rp2,1 miliar sedangkan ekuitas bertambah 7,46% ytd menjadi Rp1,18 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro