Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil RUPS BUDI: Dividen Rp8 per Saham, Direksi Tetap

Grup Sungai Budi PT Budi Starch and Sweetener Tbk. (BUDI) dalam RUPS memutuskan pembagian dividen Rp8 per saham.
Produk tepung tapioka. Grup Sungai Budi PT Budi Starch and Sweetener Tbk. (BUDI) dalam RUPS memutuskan pembagian dividen Rp8 per saham. /budistarchsweetener.com
Produk tepung tapioka. Grup Sungai Budi PT Budi Starch and Sweetener Tbk. (BUDI) dalam RUPS memutuskan pembagian dividen Rp8 per saham. /budistarchsweetener.com

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Sungai Budi produsen tepung Rose Brand, PT Budi Starch and Sweetener Tbk. (BUDI) memutuskan pembagian dividen Rp8 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Corporate Secretary BUDI Alice Yuliana menuturkan RUPS BUDI pada hari ini memutuskan pembagian dividen Rp8 per saham. Jumlah saham beredar 4,49 miliar saham sehingga total dividen yang diberikan mencapai Rp35,92 miliar.

"RUPS memutuskan dividen Rp8 per saham, untuk susunan direksi tetap," ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).

Adapun pada 2021 lalu, BUDI membagikan dividen sebesar Rp6 per saham atau total Rp26,9 miliar. Pada 2021, BUDI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang meningkat 33 persen dari Rp63 miliar menjadi Rp83 miliar.

Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur BUDI Sudarmo Tasmin mengatakan, Budi Starch and Sweetener menganggarkan belanja modal Rp100 miliar, yang sebagian besar akan digunakan untuk pemeliharaan.

"Capex ini lebih banyak untuk maintenance capex, karena kami mempunyai 16 pabrik. Jadi Rp100 miliar itu adalah capex untuk pemeliharaan rutin," kata Sudarmo dalam paparan publik BUDI, Rabu (25/5/2022).

Dia melanjutkan, capex pemeliharaan ini akan digunakan sebagian besar untuk penggantian mesin atau spare part yang telah berumur lebih dari satu tahun. Karena hal tersebut, maka capex BUDI cukup besar.

Sementara itu, Corporate Secretary BUDI Alice Yuliana menuturkan, dana capex perseroan akan berasal dari bank dan kas internal perseroan.

"Dananya tergantung, bisa dari bank atau internal kas perseroan sendiri," ucapnya.

Lebih lanjut, Alice menjelaskan saat ini BUDI memiliki 16 unit pabrik pengolahan tapioka berkapasitas 885.000 ton per tahun dan empat pabrik sweetener dengan kapasitas 291.600 ton per tahun. Alice melanjutkan, pihaknya belum memiliki rencana ekspansi pabrik pada 2022.

"Saat ini kapasitas yang dimiliki perseroan untuk tapioka 885.000 ton per tahun. Sementara ini kami masih berkonsentrasi terhadap apa yang ada dan belum akan melakukan ekspansi," ujar Alice.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper