Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPS BEI Tetapkan Direksi Baru Hari Ini, Setumpuk PR Menanti

Susunan direksi BEI baru akan efektif setelah mendapat persetujuan RUPS yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu (29/6/2022).
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Susunan direksi BEI baru akan efektif setelah mendapat persetujuan RUPS yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu (29/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Susunan direksi BEI baru akan efektif setelah mendapat persetujuan RUPS yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu (29/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (29/6/2022) akan menetapkan jajaran direksi terbaru.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menetapkan nama-nama calon anggota direksi terpilih BEI masa jabatan 2022-2026. Berikut daftarnya.

Daftar Direksi Bursa Efek Indonesia Periode 2022-206

Direktur Utama : Iman Rachman

Direktur Penilaian Perusahaan : IGD Nyoman Yetna Setia

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa : Irvan Susandy

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan : Kristian Sihar Manullang

Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko : Sunandar

Direktur Pengembangan : Jeffrey Hendrik

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia : Risa Effennita Rustam

"Susunan direksi tersebut efektif setelah mendapat persetujuan RUPS yang dilaksanakan pada 29 Juni 2022," papar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam suratnya.

Pelaku pasar pun menanti manuver bos baru Bursa Efek Indonesia untuk mengembangkan ekosistem pasar modal Indonesia. Dalam surat Nomor S-101/D.04/2022 kepada Direksi PT Bursa Efek Indonesia, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen menyampaikan penetapan calon anggota direksi terpilih BEI untuk masa jabatan 2022 hingga 2026.

Merujuk surat tersebut, OJK menetapkan Iman Rachman sebagai Direktur Utama BEI hingga 2026. Iman akan menggantikan Inarno Djajadi yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK periode 2022—2027.

RUPS BEI Tetapkan Direksi Baru Hari Ini, Setumpuk PR Menanti

Saat ini, Iman menjabat sebagai Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero). Namun, pria kelahiran Jakarta pada 31 Mei 1972 tersebut memiliki rekam jejak yang cukup panjang di industri pasar modal, terutama di BUMN.

Iman yang meraih gelar Master of Business Administration in Finance dari Leeds University Business School itu merintis karier di PT Danareksa Sekuritas sejak 1998 hingga 2003. Dia juga sempat menjabat sebagai Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas pada 2003—2016.

Setelah itu, Iman didapuk untuk mengisi posisi Direktur Keuangan di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 2016—2018 dan Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada 2018—2019. Sebelum masuk ke jajaran Direksi Pertamina, posisi terakhir yang ditempati Imam adalah Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) pada 2019 hingga 2020.

Selain Iman, OJK menyetujui pengangkatan I Gede Nyoman Yetna Setia sebagai Direktur Penilaian Perusahaan BEI. Sebagaimana diketahui, Nyoman saat ini menjabat jabatan yang sama di BEI.

Lalu, terdapat nama Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy, yang akan naik menjadi Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa. Irvan akan menggantikan Laksono W. Widodo yang saat ini menduduki posisi tersebut.

Posisi Direktur Pengembangan akan dijabat oleh Jeffrey Hendrik yang akan menggantikan Hasan Fawzi yang telah menjabat selama dua periode di BEI. Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI akan dijabat oleh Sunandar yang menggantikan Fithri Hadi.

Kemudian, Kristian Sihar Manullang dipercaya untuk kembali menjabat sebagai Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan. Senada, Risa Effenita Rustam akan tetap menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI.

“Susunan anggota Direksi BEI tersebut selanjutnya diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BEI,” tulis Hoesen dalam surat yang disampaikan pada Selasa (21/6/2022).

RUPS BEI Tetapkan Direksi Baru Hari Ini, Setumpuk PR Menanti

OJK menunjuk Iman Rachman menjadi direktur utama Bursa Efek Indonesia periode 2022/2026.

Susunan direksi terpilih itu menyingkirkan beberapa paket yang sempat dikabarkan melaju sebagai calon anggota Direksi BEI.

Berdasarkan catatan Bisnis, beberapa nama yang sempat muncul sebagai calon Direktur Utama Bursa Efek Indonesia dalam beberapa paket ialah Laksono Widodo, Direktur Utama OCBC Sekuritas Indonesia Adiyasa, Ex CEO MIND.ID Orias Petrus Moedak, dan Managing Director Saidu Advisory Group sekaligus Ex Direktur Danareksa Sekuritas Saidu Solihin.

Dari kalangan pelaku pasar, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto yang juga menjadi Wakil Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) menyambut baik penetapan kepengurusan baru ini. Susunan direksi baru diharapkan bisa membawa kemajuan pasar modal Indonesia dan dapat bersaing di kancah global.

Rudiyanto berharap ke depannya BEI bisa meningkatkan keterlibatan pelaku pasar dalam proses sosialisasi dan edukasi. Selama ini, lanjutnya, program sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh BEI dinilai sudah cukup masif dan komprehensif, tetapi porsinya lebih fokus ke perusahaan sekuritas.

“Besar harapan kami agar perusahaan manajer investasi dan selling agent reksa dana juga dapat dilibatkan lebih aktif dalam program sosial edukasi IDX sehingga industri reksa dana juga dapat maju bersama-sama,” lanjutnya.

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) berharap pasar modal menjadi lebih maju dengan jajaran direksi yang baru. Koordinator Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Rudi Utomo berharap pasar modal bisa menjadi lebih maju dengan direksi yang baru.

“Siapapun yang terpilih diharapkan bisa memajukan pasar modal Indonesia, sebagai salah satu pilihan pendanaan melalui investasi di Indonesia,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper