Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beli Saham Tanpa FOMO saat Kode Domisili Investor Domestik-Asing Ditutup

Dasar keputusan investasi yang lebih rasional bisa mengesampingkan kebiasaan fear of missing out (FOMO) karena investor asing membeli suatu saham.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) meminta investor menjadi lebih rasional dalam mengambil keputusan investasi seiring dengan penutupan kode domisili yang akan dilakukan otoritas bursa.

Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Rudy Utomo menjelaskan dalam keputusan investasi, investor diharapkan menggunakan perhitungan yang rasional.

"Artinya bukan karena broker ini beli ikut beli atau investor asing beli jadi beli, keputusan jadi lebih rasional dengan perhitungan lebih mantap," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (22/6/2022).

Investor lanjutnya dapat mengambil keputusan investasi saham dengan memperhatikan harga yang masih terjangkau di pasar modal, atau secara industri masih murah. Dengan demikian, dasar keputusan yang lebih rasional tersebut bisa mengesampingkan kebiasaan fear of missing out (FOMO) karena investor asing membeli suatu saham.

Lebih lanjut, penutupan kode domisili foreign (asing) dan domestik (dalam negeri) menurutnya tidak bakal banyak memengaruhi aktivitas pasar. Alasannya, penutupan kode broker sebelumnya juga sudah berjalan mulus.

"Beda kode D dan F saja menurut saya tidak terlalu jadi masalah, malah kode broker itu lebih krusial, kalau masalah domisili hanya masalah D dan F saja, tidak terlalu masalah," kata CEO Aldiracita Sekuritas ini.

Dengan penghilangan kode broker terlebih dahulu kemudian kode domisili lanjutnya membuat investor sudah terbiasa, sehingga adaptasi tidak terlalu sulit.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa akan mulai merealisasi penutupan kode domisili investor atau investor domestik dan asing pada Senin (27/6/2022) mendatang.

Hal tersebut disampaikan pada surat edaran BEI kepada Direksi Anggota Bursa Efek, Senin (20/6/2022).

Keputusan tersebut adalah tindak lanjut dari Surat Bursa Efek Indonesia dengan Nomor S-04224/BEILIBI/05-2022.

Direktur Bursa Efek Indonesia Laksono W. Widodo dan Fithri Hadi dalam surat Nomor S-04920/BEI.IBI/06-2022 tersebut menjelaskan surat sebelumnya terkait dengan penutupan kode domisili investor pada area replika JATS pada tanggal 27 Mei 2022 lalu dan rencana implementasi penutupan kode domisili investor.

“Dengan ini kami sampaikan kembali bahwa penutupan kode domisili investor akan diimplementasikan pada tanggal 27 Mei 2022,” tulis Laksono dan Fithri dalam surat tersebut dikutip Rabu (22/6/2022).

Laksono pun menghimbau para direksi anggota bursa efek untuk memastikan kesiapan sistem dari perusahaan terkait penutupan kode domisili investor.

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu, BEI telah mengumumkan rencana penutupan kode broker dan juga domisili investor dalam fitur Jakarta Automated Trading System (JATS).

Di mana penutupan kode broker sendiri telah mulai diimplementasikan pada 6 Desember 2021 lalu, sehingga investor tidak bisa mendapatkan informasi real time kode broker yang melakukan transaksi.

Sesuai dengan rencana BEI, enam bulan setelah penutupan kode broker, kemudian penutupan berlanjut pada kode domisili atau yang biasa dilihat investor sebagai informasi tipe investor asing atau domestik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper