Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Direksi Bursa Terbaru di Bawah Komando Iman Rachman

Iman Rachman dan sejumlah nama beken lainnya terpilih menjadi direksi Bursa Efek Indonesia periode 2022-2026.
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Iman Rachman dan sejumlah nama beken lainnya terpilih menjadi direksi Bursa Efek Indonesia periode 2022-2026. Bisnis/Abdurachman
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Iman Rachman dan sejumlah nama beken lainnya terpilih menjadi direksi Bursa Efek Indonesia periode 2022-2026. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Profil direksi PT Bursa Efek Indonesia yang baru menarik untuk disimak, agar publik bisa mengetahui sepak terjangnya.

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui pergantian direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2022 - 2026. Dalam keterangan resminya pada Rabu (22/6/2022), Dewan Komisioner OJK tercatat telah menyetujui nama Iman Rachman sebagai Direktur Utama BEI.

Selain Iman, OJK juga telah menyetujui pengangkatan anggota direksi lain yang akan bekerja bersama Iman. Salah satu nama tersebut adalah I Gede Nyoman Yetna yang kembali menduduki posisi Direktur Penilaian Perusahaan BEI.

Berikut Profil Direksi BEI Terbaru

Iman Rachman

Iman menjabat sebagai Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero).

Pria kelahiran Jakarta, 31 Mei 1972 tersebut menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat (1995), lalu meraih gelar Master of Business Administration in Finance dari Leeds University Business School, Leeds, West Yorkshire, Inggris (1997).

Berdasarkan penelusuran Bisnis, Imam pernah berkarir di PT Danareksa Sekuritas sejak 1998 hingga 2003. Ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Perbankan Investasi di PT Mandiri Sekuritas pada 2003 hingga 2016.

Setelah itu, dirinya kemudian banyak mengisi posisi penting di berbagai sektor perusahaan BUMN. Imam didapuk sebagai Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 2016 hingga 2018 dan berlanjut ke PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai Direktur Keuangan pada masa jabatan 2018 – 2019.

Sebelum masuk ke jajaran direksi Pertamina, posisi terakhir yang ditempati Imam adalah Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) pada 2019 hingga 2020.

I Gede Nyoman Yetna

Ia memulai kariernya di BEI sebagai pemeriksa pada Satuan Pemeriksa Keuangan (1997-2000), kemudian mendapat promosi sebagai Kepala Unit Satuan Pemeriksa Internal (2000-2003). Pada tahun 2009, Nyoman diangkat sebagai Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil sampai dengan tahun 2014 dan jabatan terakhir di BEI sebagai Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Group I (2014-2018).

Selain menjadi Kepala Divisi, Nyoman juga dipercaya menjadi Pengurus Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia pada tahun 2015-2016.

Kristian S. Manullang

Kristian S. Manullang kembali menjabat sebagai Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI untuk periode 2022 – 2026 setelah sebelumnya juga menduduki posisi yang sama pada periode 2018 - 2021.

Kristian sudah malang melintang di dunia pasar modal Indonesia dan pernah menduduki beberapa jabatan di BEI, seperti Kepala Divisi Kepatuhan Anggota Bursa (2000-2012), Kepala Divisi Pengaturan dan Pemantauan Anggota Bursa (2012-2015) dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 (2015-2017).

Selain itu, Kristian juga pernah menjadi Pengurus Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI) di tahun 2015 dan menjabat sebagai Komisaris PT Indonesia Capital Market Electronic Library (ICAMEL) (2015-2018).

Jeffrey Hendrik

Direktur Pengembangan BEI kini akan dijabat oleh Jeffrey Hendrik, menggantikan Hasan Fawzi. Jeffrey dikenal sebagai Presiden Direktur Phintraco Sekuritas, posisi yang telah ditempatinya sejak tahun 2000 berdasarkan laman Linkedin pribadinya.

Irvan Susandy

Irvan Susandy akan mengisi posisi Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI. Irvan berkarir di BEI sejak Desember 2006.

Risa E. Rustam

Nama lain yang kembali menjabat di posisi yang sama seperti periode sebelumnya adalah Risa E. Rustam sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia. Risa memulai karier di pasar modal tahun 1989 di HSBC-Custodial Services sebagai Staff Officer. Ia kemudian bergabung dengan PT Baring Securities Indonesia tahun 1991 sebagai Settlements Manager.

Risa juga pernah menjabat beragam posisi pada beberapa sekuritas diantaranya Direktur PT ING Securities Indonesia sejak tahun 1999, kemudian sebagai Direktur/COO di PT Macquarie Sekuritas mulai tahun 2004 sampai tahun 2016. Risa juga aktif di berbagai Komite Kerja maupun Satuan Tugas di OJK, BEI, KPEI & KSEI sejak tahun 1998 sampai tahun 2016.

Sunandar

Sunandar yang diangkat sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko adalah Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Sunandar meraih gelar Sarjana Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Bogor tahun 1991.

Setelah lulus, Sunandar mengawali kariernya dengan bekerja di PT Kliring Depositori Efek Indonesia sebagai Risk Management Officer (1993-1995) dan Kepala Bagian Pengendalian Risiko (1995-1996).

Ia mengawali kariernya di KPEI dengan menjabat sebagai Kepala Unit Kliring dan Penyelesaian (1996-2006). Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional Kliring dan Penyelesaian (2006-2009), General Manager II (2009-2012), General Manager Operasional (2012-Mei 2015), dan Direktur I (2015-Juni 2018) sebelum menjadi Direktur Utama KPEI selama 2018 – 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper