Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Punya Pengendali, Rugi HK Metals (HKMU) Bengkak 3 Kali Lipat Kuartal I/2022

Rugi bersih PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) meningkat tiga kali lipat menjadi Rp13,7 miliar pada kuartal I/2022.
Ricky Harun (kanan) diangkat sebagai Komisaris PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) dalam RUPSLB pada Senin (16/8/2021).
Ricky Harun (kanan) diangkat sebagai Komisaris PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) dalam RUPSLB pada Senin (16/8/2021).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten manufaktur yang bergerak di industri besi dan baja, PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2022. Kerugian perseroan membengkak hingga tiga kali lipat pada kuartal I/2022.

Emiten yang tidak memiliki pengendali ini mencatatkan penjualan sebesar Rp120,4 miliar pada kuartal I/2022. Penjualan ini turun 7,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp130,3 miliar.

Penjualan HKMU sepanjang tiga bulan pertama 2022 ditopang oleh penjualan di segmen manufaktur yang mencapai Rp112 miliar, turun 12,9 persen dibandingkan kuartal I/2021 sebesar Rp128,7 miliar. Penjualan dalam segmen manufaktur ini mencakup penjualan aluminium sebesar Rp67,2 miliar, baja ringan Rp23,8 miliar, pipa PVC Rp9,75 miliar, serta toilet dan perlengkapan sanitasi Rp11,13 miliar.

Segmen selanjutnya yang menopang penjualan perseroan adalah trading, yang meningkat 4 kali lipat atau 433 persen dari Rp1,58 miliar di kuartal I/2021, menjadi Rp8,44 miliar di kuartal I/2022. Penjualan ini didorong oleh penjualan stainles steel sebesar Rp5,35 miliar dan coil senilai Rp3,09 miliar.

Dengan kinerja penjualan tersebut, laba bruto HKMU tercatat turun 23,18 persen menjadi Rp11,6 miliar, dari Rp15,2 miliar secara tahunan (year-on-year/yoy).

HKMU pun mencatatkan peningkatan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp13,7 miliar, meningkat tiga kali lipat dari Rp3,05 miliar secara tahunan. Meningkatnya rugi bersih perseroan ini disebabkan oleh naiknya beban umum dan administrasi menjadi Rp13,8 miliar, dari Rp8,6 miliar.

Selain itu, beban lain-lain HKMU juga meningkat dari Rp3,04 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp12,9 miliar pada kuartal I/2022.

Adapun hingga akhir Maret 2022, jumlah aset perseroan tercatat turun 2,99 persen menjadi Rp699,1 miliar, dari Rp720,6 miliar di akhir Desember 2021.

Begitu juga dengan jumlah liabilitas yang turun menjadi Rp484,9 miliar per 31 Maret 2022, dari Rp491,4 miliar per 31 Desember 2021. Total ekuitas perseroan juga mengalami penurunan dari Rp229,2 miliar di akhir 2021, menjadi Rp214,1 miliar di akhir kuartal I/2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper