Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kumpulkan Penawaran Rp18,1 Triliun dari Lelang Sukuk Hari Ini

Total penawaran yang masuk senilai Rp18,1 triliun untuk enam seri SBSN yang dilelang hari ini.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat meninjau Bendungan Tukad Mati, Bali, yang dibiayai melalui Surat Berharga Negara berbasis Syariah (SBSN), Kamis 25/11/2021./Istimewa
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat meninjau Bendungan Tukad Mati, Bali, yang dibiayai melalui Surat Berharga Negara berbasis Syariah (SBSN), Kamis 25/11/2021./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (5/4/2022), menghasilkan penawaran masuk senilai Rp18,1 triliun.

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah telah melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara.

Hasilnya, total penawaran yang masuk senilai Rp18,1 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS). Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan hasil lelang edisi sebelumnya sebesar Rp13,38 triliun

Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri SPNS04102022yang jatuh tempo 4 Oktober 2022 dengan total Rp8,24 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp2 triliun.

Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni PBS031 yang jatuh tempo 15 Juli 2024 dengan total penawaran masuk Rp3,45 triliun. Yield rerata tertimbang yang dimenangkan 4,54 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp2,85 triliun.

Adapun, total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan senilai Rp8,15 triliun.

Berikut hasil lelang SBSN yang dilaksanakan pada Selasa (5/4/2022):

Seri

Jatuh Tempo

Penawaran Masuk

Jumlah Dimenangkan

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan

SPNS04102022

6 September 2022

Rp8,24 triliun

Rp2 triliun

2,29

PBS031

15 Juli 2024

Rp3,45 triliun

Rp2,85 triliun

4,54%

PBS032

15 Juli 2026

Rp0,82 triliun

Rp0,25 triliun

5,06%

PBS029

15 Maret 2034

Rp1,89 triliun

Rp0,75 triliun

6,57%

 

PBS034

15 Juni 2039

Rp2,54 triliun

 

Rp2,05 triliun

6,72%

PBS033

15 Juni 2047

Rp1,15 triliun

Rp0,25 triliun

6,85%

 

Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper