Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Turun, Begini Prospek Saham Ace Hardware (ACES) saat Ramadan

Pertumbuhan penjualan Ace Hardware (ACES) pada awal tahun 2022 cenderung melambat, namun masih di atas estimasi dan konsensus analis.
Peresmian pembukaan gerai baru Ace Hardware (ACES) di Manado./Istimewa
Peresmian pembukaan gerai baru Ace Hardware (ACES) di Manado./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan penjualan yang melambat di gerai-gerai PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) pada awal 2022 berisiko menjadi penekan profitabilitas tahun ini. Perusahaan memerlukan upaya penyesuaian untuk mengerek kinerja.

Berdasarkan ringkasan keuangan ACES, laba bersih turun 3,93 persen year-on-year (YoY) dari Rp733,19 miliar pada 2020 menjadi Rp704,38 miliar pada 2021.

Turunnya laba bersih ACES tidak lepas dari penurunan penjualan yang mencapai dua digit. Penjualan bersih ACES tercatat terkoreksi 11,72 persen YoY dari Rp7,41 triliun menjadi Rp6,54 triliun. Penurunan penjualan juga diikuti dengan turunnya beban pokok penjualan sebesar 11,26 persen menjadi Rp3,33 triliun, dari Rp3,75 persen pada 2020.

Laba bruto tercatat turun 12,20 persen dari Rp3,3,65 triliun menjadi Rp3,21 triliun. Sementara itu, laba usaha turun 6,47 persen dari Rp989,51 miliar pada 2020 menjadi Rp925,49 miliar.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Andreas Kenny dalam risetnya yang dikutip Minggu (3/4/2022) menyebutkan total pendapatan ACES yang turun 3,93 persen cenderung berada di atas estimasi dan konsensus, meski penjualan tercatat turun. Capaian kontras ini didorong oleh beban usaha yang lebih rendah, terutama pada pos bonus karyawan.

Untuk 2022, Andreas mencatat penjualan ACES pada awal 2022 cenderung melambat, imbas dari penyebaran Covid-19 varian Omicron. Tingkat pertumbuhan penjualan di toko yang sama (same store sales growth/SSSG) pada Februari 2022 yang terkontraksi 12,66 persen.

Penurunan SSSG di Jakarta mencapai 15,1 persen, Jawa turun 13,8 persen, dan luar Jawa turun 9,1 persen. Meski SSSG pada Maret diprediksi masih melambat, Andreas mengatakan penjualan ACES pada bulan lalu bisa membaik seiring dengan meningkatnya tingkat kunjungan ke pusat belanja.

Pada 2022, ACES diperkirakan mengantongi laba bersih sebesar Rp705,7 miliar, atau turun 4,5 persen dari estimasi sebelumnya yang mencapai Rp711 miliar. Revisi ini berangkat dari asumsi bahwa pertumbuhan SSSG hanya mencapai 5 persen tahun ini, lebih rendah daripada estimasi awal sebesar 10 persen dan didukung jika ACES tidak melakukan penutupan gerai tahun ini.

Saham ACES direkomendasikan beli dengan target harga Rp1.200 per saham, lebih rendah dari target harga sebelumnya Rp1.400. Pada 2022, price to earnings ratio (PER) ACES dikalkulasi sebesar 24,2 kali.

“Kami mempertahankan rekomendasi buy karena harga saham ACES telah terpukul sehingga memberi peluang untuk beli, terutama di tengah momen Ramadan. Ramadan menjadi momentum yang baik bagi saham peritel,” katanya.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya memperkirakan akan ada perbaikan bottom line sampai dua digit pada 2022, seiring dengan membaiknya SSSG pada Maret dan kemampuan ACES menekan beban usaha.

“Kami berharap angka SSSG perlahan pulih karena pandemi yang diperkiraan akan segera berubah menjadi endemi," katanya.

Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi ACES dengan predikat trading buy lantaran adanya kenaikan margin, seiring dengan ekspektasi pemulihan di basis teratas serta dipertahankannya biaya operasional sebagaimana persentase penjualan. Adapun target harga ACES adalah Rp1.150.

"Mengingat efek dasar yang rendah, kami memperkirakan ACES dapat memulihkan pendapatannya kembali sebagaimana pada 2020. Target harga baru kami didasarkan pada P/E 25x 2022, yang didasarkan pada rata-rata P/E rata-rata 10 tahun," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper