Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UBS London Jual 49,5 Juta Saham Link Net

UBS London telah menjual sejumlah kepemilikannya di Link Net (LINK)
Logo First Media Business/firstmedia.com
Logo First Media Business/firstmedia.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan investasi dan keuangan UBS melakukan penjualan saham PT Link Net Tbk. (LINK) sehingga kepemilikannya turun di bawah 5 persen.

Corporate Secretary Link Net Johannes dalam suratnya menyampaikan UBS London telah menjual sejumlah kepemilikannya di Link Net. UBS sebelumnya memegang 171,58 juta saham LINK setara 5,99 persen.

Setelah transaksi penjualan pada 24 Maret 2022, UBS menjadi memegang 122,11 juta saham LINK atau setara 4,26 persen. Kepemilikan tersebut setara dengan investor publik di bawah 5 persen.

Pada perdagangan Selasa (29/3/2022) pukul 10.33 WIB, saham LINK naik 0,46 persen atau 20 poin menjadi Rp4.360. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp12,48 triliun dengan valuasi PER 13,63 kali.

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama Axiata Group Bhd menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJB) untuk mengakuisisi 66,03 persen saham emiten Grup Lippo, PT Link Net Tbk. (LINK).

Emiten telekomunikasi itu akan mengakuisisi saham LINK dari kepemilikan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (KBLV). Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp4.800 per saham biasa atau sekitar Rp 8,72 triliun. Ini berarti bernilai sekitar Rp13,21 triliun untuk 100,00 persen keseluruhan saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam LINK.

Berdasarkan ketentuan PJB, Axiata Investments Sdn Bhd (AII), anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Axiata Group Bhd, dan XL Axiata akan memiliki kepemilikan saham masing-masing 46,03 persen dan 20,00 persen dari gabungan keseluruhan saham sebesar 66,03 persen dalam Link Net yang dimiliki oleh oleh ALD dan FM.

Axiata Investments kemudian akan diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib (MTO) untuk membeli 33,97 persen saham LINK yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Rencana Pengambilalihan dan Rencana MTO diharapkan akan selesai pada kuartal III/2022. Perusahaan akan menyesuaikan dengan perkembangan pemenuhan persyaratan untuk penyelesaian transaksi. Ini termasuk perolehan persetujuan dari regulator dan persetujuan dari pemegang saham.

Rencana akuisisi ini akan didanai melalui kombinasi dana internal dan pinjaman bank, yang proporsinya akan ditentukan kemudian.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper