Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat, Efek Kenaikan Suku Bunga The Fed Memudar

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,02 persen atau 3,5 poin dan parkir ke posisi Rp14.336,5 per dolar AS hari ini.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada awal pekan ini, Senin (21/3/2022). Sementara mayoritas mata uang lain di kawasan Asia ditutup melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,02 persen atau 3,5 poin dan parkir ke posisi Rp14.336,5 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.15 WIB terpantau melemah tipis 0,0020 poin atau 0,00 persen ke level 98,2310.

Di sisi lain, mata uang won Korea Selatan ditutup melemah hingga 0,74 persen, dolar Taiwan turun 0,59 persen, baht Thailand turun 0,43 persen, rupee India turun 0,40 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,21 persen terhadap dolar AS.

Sementara bersamaan dengan mata uang rupiah, terpantau dolar Singapura menguat 0,07 persen, dan yen China menguat 0,01 persen terhadap dolar AS pada sore hari ini.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya menyampaikan bahwa indeks dolar AS bangkit kembali pada Jumat lalu setelah penurunan baru-baru ini karena pejabat Federal Reserve mengatakan kemungkinan aksi agresif Bank Sentral untuk menangani inflasi.

Sementara itu, konflik Rusia - Ukraina belum tampak menemukan titik terang setelah Ukraina pada hari ini menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota Mariupol kepada Rusia.

“The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada hari Rabu lalu dalam upaya untuk menjinakkan inflasi pada level tertinggi 40 tahun. Itu adalah kenaikan pertama dalam tiga tahun, dan The Fed juga mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga akan datang,” jelas Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (21/3/2022).

Di sisi lain, Ibrahim mengungkapkan di dalam negeri terdapat sentimen positif terkait data neraca perdagangan Februari 2022 yang mencatatkan surplus sebesar US$3,83 miliar.

Di mana surplus perdagangan tersebut disebabkan nilai ekspor Indonesia yang tercatat US$20,46 miliar lebih tinggi dari nilai impornya yang hanya US$16,64 miliar.

Surplus perdagangan Februari 2022 pun disumbang oleh perdagangan nonmigas sebesar US$5,73 miliar dan defisit perdagangan migas sebesar US$1,91 miliar.

Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Jepang menyumbangkan surplus perdagangan terbesar yang mencapai US$3,14 miliar.

Sementara itu, negara mitra sumber defisit perdagangan tertinggi adalah Tiongkok yang turun sebesar US$0,86 miliar, Thailand turun US$0,45 miliar, dan Australia turun US$0,39 miliar.

Selanjutnya, Ibrahim mengatakan bahwa konflik Rusia-Ukraina sendiri belum memberikan dampak terhadap kinerja perdagangan bilateral Indonesia dengan kedua negara tersebut.

Ekspor dan impor Indonesia-Ukraina pada Februari 2022 masih menunjukkan peningkatan dan mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$3,60 juta. Sebaliknya, untuk ekspor dan impor Indonesia-Rusia mengalami penurunan dan membukukan defisit perdagangan sebesar US$4,88 juta di periode yang sama.

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim pun memperkirakan pergerakan mata uang rupiah pada esok hari, Selasa (22/3/2022) masih ditutup menguat tipis.

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat tipis direntang Rp14.320 - Rp14.370,” tulisnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper