Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) berhasil menutup penawaran obligasi rupiah ketiga hingga mengalami oversubscription. Nantinya, dana obligasi tersebut akan digunakan untuk mebiayai keperluan sejumlah sektor.
Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra memaparkan program obligasi rupiah ini dapat sukses hingga oversubscription karena dukungan kuat dari para investor loyal dan penjamin emisi bersama.
“Ini adalah bukti kuat dari kepercayaan yang tinggi dari investor domestik terhadap kinerja Perusahaan dan kekuatan finansial,” ungkap Erwin dalam keterangan resmi, (10/3/2022).
Perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia ini mencatatkan peningkatan tahapan obligasi sejak pandemi Covid-19 melanda. Emisi Tahap I tahun 2020 penawaran obligasi ditutup dengan total nilai Rp1,6 triliun. Selanjutnya pada tahun 2021 hingga tahap V ditutup dengan nilai total Rp 3,4 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dana bersih yang diperoleh perusahaan akan digunakan sepenuhnya untuk keperluan modal kerja. Jumlah ini setelah dikurangi dengan komisi dan biaya pengeluaran.
Total obligasi yang telah diterbitkan oleh TPIA dan masih terutang mencapai Rp5,85 triliun. Di tahun 2022 ini TPIA akan mengembangkan Program Berkelanjutan Obligasi Rupiah dan merilis penawaran baru untuk menarik minat investor.
Ekspansi bisnis TPIA fokus pada pengembangan petrokimia, seperti mendirikan satu-satunya pabrik Butadiene di Indonesia. Selain itu TPIA juga memproduksi bahan baku plastik untuk kemasan, alat elektronik, otomotif, dan berbagai lini produk lainnya.