Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Adhi Commuter Properti (ADCP) Melorot, Saatnya Serok?

Koreksi harga saham Adhi Commuter Properti (ADCP) dipengaruhi dinamika pasca pencatatan, yaitu aksi profit taking dan cut loss para investor.
Jajaran direksi PT Adhi Commuter Properti Tbk. berfoto bersama dalam paparan publik IPO di Jakarta, Jumat (12/11/2021)./ Bisnis-Dwi Nicken Tari.
Jajaran direksi PT Adhi Commuter Properti Tbk. berfoto bersama dalam paparan publik IPO di Jakarta, Jumat (12/11/2021)./ Bisnis-Dwi Nicken Tari.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten properti yang baru saja melantai di bursa, PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) melorot 28,46 persen dari level tertingginya dalam sepekan diperdagangkan di bursa. Hal ini justru bisa jadi peluang untuk investor melakukan aksi beli.

Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan, menyatakan secara valuasi saham-saham properti sudah sangat murah. Dia menilai, khusus saham ADCP koreksi harga sebesar 28,46 persen dari harga tertinggi Rp174 menjadi Rp93 per saham dipengaruhi dinamika pasca pencatatan yaitu aksi profit taking dan cut loss para investor melihat performa perdagangan di bursa yang tidak sesuai ekspektasi.

Selain faktor pasar, pelemahan saham ADCP juga tak luput dari sentimennya sebagai anak usaha BUMN.

“Saat ini, eksposur BUMN belum menjadi katalis positif bagi saham BUMN. Banyak emiten-emiten BUMN dengan valuasi murah yang menunjukan penilaian kurang baik oleh pasar,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (3/3/2022).

Namun, Alfred menambahkan, tahun ini ADCP menargetkan marketing sales tumbuh double digit dan target tersebut didukung perbaikan permintaan di sektor properti yang sudah terlihat dan terus berlanjut.

Selain itu, terdapat pula insentif, stimulus dan target realisasi LRT Jabodebek yang beroperasi di Agustus 2022, yang akan menjadi katalis positif bagi ADCP.

Alfred menjelaskan, jika melihat pertumbuhan marketing sales 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 46 persen dan 103 persen, laba bersih ADCP tahun ini diperkirakan bisa tumbuh di atas 30 persen dibandingkan target pertumbuhan 2021 sebesar 15 persen.

“Meskipun belum disampaikan, besaran target pertumbuhan perusahaan tahun ini akan menjadi sentimen kuat bagi sahamnya,” ujar Alfred.

Pada Rabu (2/3/2022), harga saham ADCP tercatat turun 7 persen atau 7 poin ke 93 meskipun mengantongi pembelian oleh asing Rp6,83 juta.

Pada IPO Rabu, 23 Februari lalu, harga saham ADCP dibanderol Rp130 dan sempat mencapai level tertingginya di 174. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper