Bisnis.com, JAKARTA - Emiten industri manufaktur kendaraan hulu dan hilir migas PT Nusatama Berkah Tbk. (NTBK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (9/2/2022).
Berdasarkan pantauan Bisnis, sesaat setelah pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, harga saham emiten berticker NTBK ini naik 35 poin atau 35 persen sehingga menyentuh batas auto reject atas (ARA) ke harga Rp135 per saham. Kapitalisasi pasar NTBK mencapai Rp364,5 miliar.
Volume perdagangan tercatat 1,55 juta saham, dengan frekuensi 18 kali transaksi, dengan total nilai transaksi Rp209,8 juta.
Sebagai informasi, NTBK menawarkan sebanyak 700 juta saham atau sekitar 25,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga Rp100 per sahamnya. Dengan itu, dana yang terhimpun dari masyarakat melalui Penawaran Umum ini adalah senilai Rp70 miliar.
Dana yang terhimpun dari Penawaran Umum ini akan digunakan oleh perseroan untuk meningkatkan performa perusahaan, antara lain untuk modal kerja, pembelian mesin dan perluasan area produksi. Rencana tersebut diharapkan untuk mendorong kinerja perusahaan dan meningkatkan penjualan Nusatama Special Vehicle.
Nusatama Special Vehicle didirikan pada tahun 2009 oleh Bambang Susilo dan Ismu Prasetyo. Dimulai dari pembuatan dump truck sederhana dan sarana kendaraan pendukung untuk pabrikan lainnya, hingga pada 2009, keduanya memutuskan untuk mendirikan Nusatama Berkah yang berfokus pada kendaraan-kendaraan khusus yang menggunakan teknologi terbaru dengan rekayasa teknik tinggi.
Nusatama Special Vehicle kini terus berinovasi mengembangkan produk-produk baru seperti trailer side dump berkapasitas hingga 120 meter kubik, trailer high bed dan low bed, fuel truck, lube service truck, dan concrete mixer dengan teknologi powder coating.
Baca Juga
Lalu logging pole trailer untuk angkutan kayu hingga 60 ton, truck crane untuk mengangkat barang dan industri, trailer untuk mengangkut container, self loader untuk mengangkut alat berat, dan produk-produk high-engineering lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.
