Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengumumkan memperpanjang periode pembelian saham kembali (buyback) senilai Rp4 triliun menjadi hingga 23 Maret 2022 dari rencana awal pada 26 Desember 2021
Mengutip keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham ADRO tersebut memperpanjang periode buyback saham pada 27 September 2021 hingga 23 Maret 2022. Sebelumnya, tenggat waktu buyback direncanakan hanya sampai dengan 26 Desember 2021.
"Pembelian kembali saham Adaro hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah Keterbukaan Informasi ini," tulis Sekretaris Perusahaan ADRO Mahardika Putranto dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/12/2021).
Pada penutupan perdagangan kemarin, saham ADRO naik 3,26 persen atau 70 poin menjadi Rp2.220. Sepanjang 2021, saham ADRO sduah naik 55,24 persen.
Sebelumnya, ADRO menyampaikan rencana melakukan pembelian kembali saham perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4 triliun.
“Sesuai POJK No. 2/2013 dan SEOJK No. 3/2020, jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan.”
Baca Juga
Adapun, pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak tanggal Keterbukaan Informasi diterbitkan pada 27 September 2021 sampai dengan tanggal 26 Desember 2021.
“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan perseroan karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan,” imbuhnya.
Dengan buyback saham, untuk periode sampai dengan 30 Juni 2021 total aset ADRO akan berkurang dari US$6,73 miliar menjadi US$6,45 miliar. Kemudian, laba periode berjalan tetap pada US$189,29 juta. Sedangkan, ekuitas berkurang dari US$4,04 miliar menjadi US$3,76 miliar.
Pembelian Kembali Saham ADRO akan dilakukan melalui transaksi di BEI melalui pasar reguler. Perseroan telah menunjuk satu perusahaan efek untuk melakukan pembelian kembali saham ADRO.
Pembelian Kembali Saham Perseroan juga akan menggunakan dana dari kas internal perseroan karena melihat perseroan memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, serta pembelian kembali saham perseroan.
“Perseroan berharap dengan dilaksanakannya Pembelian Kembali Saham Perseroan akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham dapat mencerminkan kondisi fundamental ADRO yang sebenarnya,” imbuh Mahardika.
Dengan dana pembelian kembali saham tersebut, perseroan akan melakukan pengalihan atas saham hasil pembelian kembali dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya POJK No. 2/2013.