Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy Upayakan Perpanjangan Kontrak Tambang Kideco

Indika Energy telah menjajaki perpanjangan kontrak tambang batu bara Kideco Jaya Agung dengan Kementerian ESDM.
Layar menampilkan Vice President Director dan Group CEO PT Indika Energy Tbk. Azis Armand memberikan pemaparan saat sesi diskusi bertema Prospek Sektor Energi Terbarukan 2022 dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Layar menampilkan Vice President Director dan Group CEO PT Indika Energy Tbk. Azis Armand memberikan pemaparan saat sesi diskusi bertema Prospek Sektor Energi Terbarukan 2022 dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) secara bertahap memulai proses pengajuan perpanjangan kontrak tambang anak usaha PT Kideco Jaya Agung.

Kontrak perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) akan berakhir pada 13 Maret 2023. Sesuai UU Minerba, PKP2B akan berubah menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) saat kontrak habis.

CEO sekaligus Wakil Direktur Indika Energy Azis Armand mengatakan bahwa pihaknya telah menjajaki perpanjangan kontrak tambang Kideco dengan Kementerian ESDM.

“Saat ini sedang berdiskusi dengan Kementerian ESDM. Ada tahapan yang harus dipenuhi untuk Kideo Jaya Agung memperoleh kesempatan perpanjangan PKP2B yang dikonversi menjadi IUPK,” katanya saat Bisnis Indonesia Business Challenges, Kamis (16/12/2021).

Dalam UU No 97/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara perpajangan kontrak dapat dilakukan oleh badan usaha, koperasi, perusahaan perseorangan terlebih dulu memenuhi persyaratan dalam pengajuan perpanjangan kontrak.

Beberapa di antaranya seperti bukti selesai melakukan tahap eksplorasi, administrasi, teknis, lingkungan dan finansial. Kemudian melengkapi syarat administrasi seperti surat permohonan, nomor induk berusaha, susunan pengurus, pemegang saham dan pemilik manfaat.

Selanjutnya, perusahaan wajib memenuhi syarat teknis seperti laporan akhir eksplorasi, data sumber daya dan cadangan di area tambang.

“Sudah mulai kami persiapkan beberapa tahapan, kami siapkan dan tentu saja tahapan tersebut didiskuikan dengan Kementerian ESDM,” katanya.

Di sisi lain, perusahaan berkode saham INDY itu menargetkan kontribusi pendapatan holding diperbesar hingga 50 persen sebagai upaya untuk menekan emisi karbon.

"Kami memiliki target antara yaitu 50 persen yang sudah saya sebutkan pendapatan yang seimbang antara batu bara dan non batu bara," ujarnya.

Indika kata dia akan melakukan investasi pada sektor non batu bara dan divestasi pada sektor batu bara. Selain itu dekarbonisasi juga dilakukan pada kegiatan operasional.

Selama ini, kontribusi karbon terbesar yang dihasilkan perusahaan berasal dari operasional akibat kegiatan pembakatan fuel. Sebab itu Indika berencana menekan konsumsi fuel tanpa mengorbankan produktifitas.

Perusahaan berencana mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Pasalnya 30 - 35 persen biaya produksi perusahaan dikontribusikan oleh pembakaran fuel.

"Sehingga ketika kita melakukan efisiensi dengan menurunkan fuel consumtion dan output yang sama. Harapannya biaya produksi per ton akan menurun," terangnya.

Indika juga berencana mengalihkan kendaraan operasional berbahan bakar fosil menjadi electric vehicle. Pilot project ini juga diiringi dengan peningkatan wilayah reklamasi sebagai upaya menjaga lingkungan hidup.

Pada awal tahun, Indika menjalin joint venture dalam pengembangan PLTS Atap yang dilakukan oleh Kideco Jaya Agung. Proyek ini menargetkan pengembangan EBT hingga 500 MWp pada 2025.

Kerja sama dilakukan Indika bersama pengembang solusi tenaga surya terdepan asal India yakni Fourth Partner Energy dengan membentuk PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS). Dari EMITS, Indika menjadi pemegang saham 51 persen.

Diperkirakan capex atau belanja modal yang digelontorkan untuk proyek ini berkisar antara US$250 - US$350 juta.

"Saat ini project pipeline kami hampir mendekati 40 MW dan Indika Energy ingin pula berkontribusi bukan hanya kepada oprasional tapi kepada operasional klien kami," terangnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper