Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Raja Paksi (GGRP) Bidik Pendapatan US$700 Juta pada Akhir Tahun Ini

Gunung Raja Paksi (GGRP) memproyeksikan pendapatan pada akhir tahun ini mencapai US$700 juta.
Fasilitas pengolahan baja Gunung Raja Paksi/gunungrajapaksi.com
Fasilitas pengolahan baja Gunung Raja Paksi/gunungrajapaksi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh pada 2021.

Direktur Keuangan Gunung Raja Paksi, Harianto mengatakan, perseroan memproyeksikan pendapatan di akhir tahun ini mencapai US$700 juta, dengan laba bersih US$54 juta.

"Kami sangat optimistis bisa mencapai target ini, karena didukung pasar domestik yang sudah mulai pulih," ujar Harianto dalam paparan publik, dikutip Minggu (12/12/2021).

Sebagai informasi, hingga 30 September 2021, emiten berkode saham GGRP ini mencatatkan penjualan senilai US$502,43 juta atau setara Rp7,12 triliun (kurs Jisdor Rp14.183 per dolar AS 25 Oktober 2021). Capaian penjualan ini naik 7,48 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$467,4 juta.

GGRP tercatat mampu membalikkan kerugian periode berjalan sebesar US$14,95 juta hingga kuartal III/2020, menjadi laba periode berjalan sebesar US$40,2 juta hingga kuartal III/2021.

Harianto menjelaskan, pencapaian perolehan laba bersih perseroan pada kuartal III/2021 ini tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung.

Faktor pertama, adalah keberhasilan implementasi strategi kontrol ketat atas harga beli bahan baku, dan harga jual barang jadi untuk memastikan seluruh persediaan yang dijual menghasilkan margin baik.

"Kontrol ketat harga beli bahan baku dan harga jual barang jadi, memiliki peran penting menghasilkan margin yang diharapkan," ucapnya.

Kedua, secara eksternal, menurutnya tren peningkatan harga baja dunia sejak 2020 turut berdampak positif pada harga jual produk perseroan, yang kemudian berdampak baik pada laba bruto yang dihasilkan.

"Ketiga, transformasi manajemen di SDM turut andil membantu perseroan. Ini hal penting bagi kami," ujar Harianto.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper