Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Milik Asabri, Armidian Karyatama (ARMY) Berpotensi Delisting dari BEI

BEI menyampaikan bahwa emiten berkode saham ARMY tersebut per 2 Desember 2021, telah mencapai masa suspensi selama 24 bulan. 
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan PT Armidian Karyatama Tbk. berpotensi delisting, setelah setahun lalu bursa memperingati hal serupa kepada emiten yang sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) alias Asabri tersebut. 

Mengutip keterbukaan informasi, Jumat (3/12/2021), BEI menyampaikan bahwa emiten berkode saham ARMY tersebut per 2 Desember 2021, telah mencapai masa suspensi selama 24 bulan. 

Adapun berdasarkan pengumuman bursa No.: Peng-SPT-00017/BEI.PP3/12-2019 tanggal 2 Desember 2019 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) serta Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, Bursa dapat menghapus efek Perusahaan Tercatat. 

Adapun, BEI menetapkan syarat penghapusan efek perusahaan tercatat tersebut, yakni ketika perusahaan mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat. 

Kondisi ini kemudian berpengaruh negatif tersebut baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Kemudian, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir juga bisa lengser dari bursa.

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka masa suspensi saham perseroan telah mencapai 24 bulan pada tanggal 2 Desember 2021," tulis BEI dalam pengumuman yang dikutip Bisnis, Jumat (3/12/2021). 

Per 1 Desember 2021,  porsi saham publik di ARMY mencapai 57,61 persen. Adapun pemegang saham pengendali ARMY adalah PT Mandiri Mega Jaya, anak usaha PT Hanson International Tbk. (MYRX) dengan porsi sebanyak 20,46 persen. 

Kemudian saham ARMY juga dimiliki Asabri sebesar 9,70 persen, PT Gasa Perdana Ciptadaya 7,20 persen, dan Retail Development Group Limited sebesar 5,05 persen. 

Bursa pun menyampaikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perseroan, dapat menghubungi sekretaris perusahaan Armidian Karyatama Yudi Darmawan. 

Sementara itu, perseroan menyampaikan laporan keuangan pada kuartal III/2021 dengan penurunan kinerja baik dari sisi pendapatan bersih maupun laba perseroan. 

Emiten sektor properti dan real estat tersebut membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 13,72 persen menjadi Rp41,34 miliar pada kuartal III/2021. Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya menghasilkan Rp47,91 miliar. 

Penurunan pendapatan tersebut kemudian membuat merosotnya laba tahun berjalan perseroan sebesar 82,79 persen. Dari Rp19,45 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp3,35 miliar kuartal III/2021.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper