Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Triputra Agro Persada Tbk. akan meningkatkan kapasitas pabrik CPO menjadi 980.000 hingga akhir tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan Triputra Agro Persada Joni Tjeng mengatakan perseroan pada akhir 2021 akan mengoperasikan satu pabrik baru dengan kapasitas 45.000 ton sehingga kapasitas produksi pabrik perseroan mencapai 950.000 ton tahun ini.
“Tahun depan di kuartal I/2021 kami mau tambah lagi kapasitas 30.000 ton di pabrik Kalimantan Timur, sehingga tahun depan kapasitas produksi CPO kami 980.000 ton per tahun,” kata Joni dalam kunjungan ke Bisnis Indonesia secara virtual, Selasa (30/11/2021).
Untuk mendanai ekspansi tersebut, emiten perkebunan Grup Triputra ini akan menyediakan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp500 miliar atau relatif sama seperti anggaran capex tahun ini.
Saat ini, emiten dengan kode saham TAPG ini telah memiliki 24 lahan CPO, 1 kebun karet, 16 pabrik CPO, dan satu pabrik karet di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Untuk kernel, sejauh ini perseroan baru memproduksi 175.000 ton kernel atau hampir sama seperti tahun lalu. Namun, TAPG juga sudah menyiapkan pabrik PKO yang akan mulai beroperasi pada tahun depan.
Baca Juga
Hingga akhir September 2021, tandan buah segar yang diproduksi TAPG meningkat 13,1 persen dibandingkan produksi periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya produksi CPO mencapai 655.000 ton atau meningkat 12,5 persen dibandingkan pada akhir kuartal III/2021. Selanjutnya produksi kernel naik 9,3 persen menjadi 132.000.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, TAPG membukukan pendapatan senilai Rp4,45 triliun atau naik 24,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,56 triliun.
Laba periode berjalan TAPG yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun melesat 186,29 persen menjadi Rp713,16 miliar daris ebelumnya Rp249,10 miliar.