Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten pengelola gerai Hypermarket, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) turun pada awal perdagangan Selasa (5/10/2021), setelah pengumuman rencana aksi korporasi perseroan.
Manajemen MPPA menyebutkan, Grup GoTo dan PT Multipolar Tbk. (MLPL) akan berpartisipasi dalam peningkatan modal MPPA. Peningkatan modal dilakukan melalui penerbitan saham dan dijadwalkan rampung kuartal IV/2021.
Pada pukul 10.05 WIB, saham MPPA turun 5,56 persen atau 55 poin menjadi Rp935. Total transaksinya mencapai Rp27,4 miliar. Namun, saham MPPA masih naik 790,48 persen sepanjang 2021.
Setali tiga uang, saham MLPL amblas 6,36 persen atau 35 poin menuju Rp515. Total transaksinya mencapai Rp41,58 miliar. Saham MLPL juga melesat 625,35 persen sepanjang tahun ini. Adapun, MPPA dan MLPL terafiliasi dalam Grup Lippo.
Sementara itu, dalam keterangan resmi, Elliot Dickson, CEO MPPA, menyebutkan Grup GoTo dan Multipolar akan berpartisipasi dalam peningkatan modal perseroan. MLPL merupakan investor terkemuka dengan posisi strategis di titik temu sektor digital dan konsumen, termasuk investasi di lebih dari 40 perusahaan teknologi berbagai tahap di Indonesia dan regional.
Adapun, Grup GoTo, merupakan grup teknologi terbesar di Indonesia, yang merupakan gabungan antara Gojek-Tokopedia.
Baca Juga
"Peningkatan modal ini, dalam bentuk penerbitan saham baru, dijadwalkan selesai dalam kuartal IV/2021," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (5/10/2021).
Elliot Dickson menyampaikan keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannel-nya, dan memperkuat neraca keuangannya.
"Kami gembira bahwa perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap untuk mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia,” paparnya.
Berdasarkan data riset Nielsen, MPPA menguasai jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik dan distribusi nasional, dan pangsa pasar 25 persen di kategori supermarket dan hipermarket.
Hypermart telah sukses menangkap peluang naiknya pola belanja e-grocery di masa pandemi, dengan penjualan online meningkat lebih dari empat kali dibanding tahun lalu, memposisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Indonesia.