Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Love Hate Relationship Mitra Keluarga (MIKA) dengan BPJS Kesehatan

Perseroan kini menerima pasien JKN di 18 rumah sakit dari total 26 rumah sakit yang dikelola.
Chief Financial Officer PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) Joyce V. Handajani dalam Public Expose Live 2021./Istimewa
Chief Financial Officer PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) Joyce V. Handajani dalam Public Expose Live 2021./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit grup Mitra Keluarga, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) tetap akan meningkatkan penetrasi pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan akan mendapatkan keuntungan dari penggolongan pasien JKN yang baru.

Direktur Keuangan Mitra Keluarga Karyasehat Joyce V. Handajani menuturkan dari segi perspektif bisnis, menerima pasien JKN atau BPJS Kesehatan cukup menantang terkait dengan reimbursement rate. Kendati demikian, perseroan tetap menerima pasien JKN di 18 rumah sakit kelolaannya dari total 26 rumah sakit.

"Pemerintah tak melihat berapa hari pasien dirawat, tetapi melihat diagnosa, mereka sudah menetapkan berapa harga per diagnosa. Memang tarif lebih murah dari pasien swasta, RS diwajibkan bisa atasi ini, kami akhirnya lakukan efisiensi terkait RS yang terima pasien BPJS Kesehatan," jelasnya dalam paparan publik, Senin (6/9/2021).

Jaringan rumah sakit Mitra Keluarga terdiri atas dua merek dagang yakni Mitra Keluarga dan Grup Kasih. Dengan merek Mitra Keluarga, menempatkan lokasi di area jumlah populasi tinggi dengan ketersediaan tenaga medis mumpuni total terdapat 17 rumah sakit.

Sementara, grup Kasih terdiri atas 9 rumah sakit di daerah dengan lokasi kota kedua seperti Sukabumi dan Cirebon. Rumah Sakit Kasih berlokasi dengan model bisnis yang efisien dan melayani sebagian besar pasien JKN sehingga memungkinkan menjangkau area kota kecil dengan ketersediaan dokter terbatas.

Perseroan terus akan meningkatkan portofolio usaha dengan memasuki pasar JKN. Hingga semester I/2021, pasien JKN sudah memiliki kontribusi 9 persen terhadap pendapatan.

Dengan rincian kontribusi pendapatan pada paruh awal ini 35 persen pasien dengan asuransi mandiri, JKN 9 persen, pasien dengan biaya sendiri 29 persen, dan pasien Covid-19 sebesar 26 persen.

Di sisi lain, Head of Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja menuturkan dengan adanya perubahan skenario aturan BPJS kesehatan akan berdampak positif terhadap MIKA.

Rencananya, BPJS akan menerapkan penggolongan kelas baru dengan memukul rata seluruh pasien Kelas I, II, dan III menjadi pasien Kelas III atau menjadi pasien Kelas III subsidi dan pasien kelas III non subsidi.

Skenario tersebut belum ditentukan pemerintah tetapi MIKA dapat mengambil manfaat dari dua skenario yag disiapkan pemerintah.

"Dampaknya akan terjadi shifting kelas I dan II yang mau bertahan di kelas itu, ke depan harus bergeser jadi kelas umum, kalau pakai BPJS harus kelas standar yang ditentukan BPJS atau kelas III," katanya.

Menurutnya, peralihan penggunaan BPJS kesehatan menjadi asuransi lain atau pasien biaya sendiri akan menguntungkan MIKA karena posisi strategis perseroan.

Selama ini kontribusi pendapatan MIKA dari pasien BPJS lebih rendah dibandingkan dengan rumah sakit lainnya. Sementara, Mitra Keluarga memiliki eksposur tertinggi terhadap  pasien swasta dan berada pada posisi geografis terbaik untuk mendapatkan keuntungan dari sebagian anggota Kelas I dan Kelas II menjadi pasien swasta karena penggabungan kelas oleh pemerintah.

Kontribusi pendapatan dari pasien JKN BPJS Kesehatan baru tercatat pada 2019. Kontribusi pendapatan pasien JKN mencapai 13,5 persen pada 2019 dan 12,4 persen pada 2020. Hingga semester I/2021 kontribusi pasien JKN sudah mencapai 9 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper