Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Imbas Tapering The Fed Terhadap Reksa Dana Pendapatan Tetap

Pengumuman tapering yang akan dilakukan The Fed pada kuartal IV/2021 masih membuka ruang untuk penurunan suku bunga jangka panjang Indonesia hingga akhir tahun.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pengurangan pembelian aset oleh The Fed atau tapering off pada akhir tahun ini diyakini akan berimbas positif bagi kinerja reksa dana pendapatan tetap di sisa tahun ini.

Direktur Utama Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga mengatakan pengumuman tapering yang akan dilakukan The Fed pada kuartal IV/2021 masih membuka ruang untuk penurunan suku bunga jangka panjang Indonesia hingga akhir tahun. Hal ini mengingat tapering yang akan dilakukan masih bersifat moderat dan likuiditas yang ada di pasar masih jauh berlimpah.

Selain itu, The Fed juga mengindikasikan bahwa tapering tidak akan terhubung langsung dengan kenaikan suku bunga acuan. Menurut Antony, keputusan kenaikan suku bunga acuan akan memiliki dampak yang lebih tinggi dibandingkan dengan keputusan penghentian pembelian obligasi.

Ia menuturkan, likuiditas yang masih berlimpah akan selalu mencari imbal hasil (yield) yang menarik untuk diinvestasikan. Antony menilai, yield jangka panjang Indonesia masih menjadi cukup menarik baik secara nominal maupun secara real dibandingkan dengan negara lain di Asia.

“Kondisi ini juga didukung oleh pengelolaan fiskal yang prudent oleh Kementerian Keuangan dan juga pengelolaan moneter yang supportif dari Bank Indonesia (BI),” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (1/9/2021).

Antony melanjutkan, selain potensi tapering The Fed, prospek positif reksa dana pendapatan tetap juga dipengaruhi oleh kondisi pandemi dan dampaknya terhadap perekonomian AS dan global. Ia menjelaskan, apabila kondisi pandemi di AS memburuk dan kembali memukul perekonomian mereka, langkah tapering bisa saja ditunda.

Hal ini, lanjut Antony, akan berdampak positif bagi yield obligasi Indonesia, dan memicu pergerakan yang bullish untuk reksa dana pendapatan tetap. Sebaliknya, jika kondisi pandemi membaik jauh di atas ekspektasi pasar, tapering The Fed bisa saja dipercepat dan akan berdampak negatif bagi reksa dana pendapatan tetap.

Faktor lain yang juga menjadi perhatian pasar adalah debt ceiling yang akan berlangsung di AS dalam waktu dekat. Debt ceiling yang selama ini disuspensi sejak Agustus 2019 akan kembali menjadi US$22 trilliun per akhir Juli 2021. Perpecahan dua kutub antara Partai Demokrat dan Partai Republik akan membuat proses perpanjangan suspensi atau peningkatan debt ceiling penuh dengan drama yang akan menimbulkan volatilitas di pasar obligasi Amerika Serikat.

“Drama yang berkepanjangan, meski korelasinya tidak 100 persen, dapat berimbas negatif bagi pasar pendapatan tetap di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan, transparansi The Fed dalam mengumumkan rencana tapering off merupakan langkah yang tepat. Hal ini akan menurunkan volatilitas pasar obligasi sehingga dampaknya pada reksa dana pendapatan tetap juga dapat ditekan.

Selain itu, outlook positif reksa dana pendapatan tetap juga turut didukung oleh kelanjutan burden sharing antara Pemerintah dengan Bank Indonesia. Perpanjangan burden sharing tersebut akan mengurangi pasokan surat berharga negara (SBN) di pasar primer di tengah tingginya minat investor.

“Ini akan memicu investor lebih agresif dan memperkuat posisi yield SUN Indonesia seri 10 tahun yang akan ikut mempengaruhi reksa dana pendapatan tetap secara positif,” jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper