Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUT Ke-76 RI: Pilah-pilih Saham Merah Putih Prospektif

Analis masih merekomendasikan saham-saham pelat merah untuk diakumulasikan khususnya dari perusahaan yang memiliki neraca yang kuat dan memiliki sentimen positif.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis perusahaan tercatat dari keluarga BUMN terpantau tak mampu mengelak dari tekanan pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu.

Namun, analis masih merekomendasikan saham-saham pelat merah untuk diakumulasikan khususnya dari perusahaan yang memiliki neraca yang kuat dan memiliki sentimen positif.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan pemilihan saham tak bisa lepas dari faktor sentimen yang terjadi. 

“Kalau untuk sektor emiten-emiten BUMN yang masih menarik dari sisi pertumbuhan sektornya yang kuat kami memilih sektor komoditas dan telekomunikasi,” kata Alfred kepada Bisnis, Sabtu (14/8/2021).

Dia menilai saham sektor komoditas dan telekomunikasi masih memberikan pertumbuhan yang tinggi pada tahun ini sementara tekanan dampak pandemi Covid-19 masih terasa.

Adapun, saham sektor komoditas seperti logam dan batu bara memperlihatkan harga yang masih solid memasuki awal semester II/2021. Alfred menunjukkan performa saham-saham tersebut sejauh ini belum menunjukkan tren pembalikan arah.

Salah satu penopang kenaikan harga saham komoditas tersebut tak lepas dari penguatan harga komoditasnya, sehingga performa emiten komoditas dari keluarga BUMN seperti ANTM dan PTBA juga terkerek.

Selanjutnya saham sektor telekomunikasi tampil sebagai salah satu winner sector di masa ekonomi tertekan dampak pandemi. Dapat dilihat belanja masyarakat untuk kebutuhan telekomunikasi kian meningkat secara signifikan sejak awal pandemi hingga sekarang. Hal itu pun tercermin pada performa keuangan emiten telekomunikasi pelat merah.

“Selain dari sisi pertumbuhan yang kuat, kami juga melihat beberpa sektor yang berada dalam fase pemulihan seperti sektor perbankan,” imbuh Alfred.

Selain faktor neraca keuangan yang kuat dari tubuh emiten pelat merah, Alfred menyebut sejumlah sentimen juga dapat menggerakkan harga saham.

Sebagai contoh, lanjut Alfred, saham pelat merah sektor konstruksi memang mengalami tekanan performa keuangan di masa pandemi namun saham-saham BUMN Karya masih memiliki sentimen pemulihan.

Komitmen pemerintah sebagai pemegang saham serta program pembangunan pemerintah disebut menjadi momentum yang bagus untuk memberikan sentimen positif bagi pemulihan harga saham BUMN Karya. 

“Selain itu, juga masih banyak BUMN kita yang memiliki neraca yang kuat dan sedang mengalami proses transformasi yang berimplikasi pada perbaikan fundamental yang signifkan seperti KRAS,” tutur Alfred.

Di sisi lain, emiten BUMN seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang memiliki neraca keuangan berat tentunya bakal sulit terangkat harga sahamnya.

Dengan demikian, investor bisa melihat faktor neraca yang kuat, pertumbuhan laba yang solid, ditambah potensi dividen yang besar sebelum mengoleksi saham BUMN. Alfred menyebut faktor-faktor itu sebenarnya dimiliki beberapa emiten BUMN.

Alfred pun merekomendasikan sejumlah saham BUMN berikut untuk dapat dicermati:

ANTM TP : Rp2930 ~ PE’21 sebesar 28x

PTBA  TP: Rp2.800 ~ PE’21 sebesar 10X

TLKM TP: Rp4.200 ~ PE’21 sebesar 18x

Selain dari sisi pertumbuhan yang kuat, Alfred juga melihat beberpa sektor yang berada dalam fase pemulihan seperti bank BUMN, KRAS dan PGAS berikut:

BMRI TP : Rp7.300 ~ PBV’21 sebesar 1,8x

BBNI  TP: Rp7.150 ~ PBV’21 sebesar 1,2X

KRAS TP: Rp840 ~ PE’21 sebesar 15x

PGAS TP: Rp1.480 ~ PE’21 sebesar 10x

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper