Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat (ISAT) Dapat Dana Divestasi Rp11 Triliun, Begini Rencana Pengunaannya!

Transaksi penjualan menara senilai Rp11 triliun dan akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan Indosat Ooredoo yang solid.
PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo), pada Selasa (30/3/2021) mengumumkan penandatanganan perjanjian Jual dan Sewa Kembali dengan PT EPID Menara AssetCo untuk lebih dari 4.200 menara. President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama (tengah) bersama para DirectorIndosat Ooredoo berfoto bersama seusai penandatanganan penjualan tower bersama Marc Ganzi, President and CEO of Digital Colony (atas-kanan), Suresh Sidhu, CEO of Edge Point (atas-tengah), dan Yan Raymond Jafri, CEO of Centratama (atas-kiri)
PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo), pada Selasa (30/3/2021) mengumumkan penandatanganan perjanjian Jual dan Sewa Kembali dengan PT EPID Menara AssetCo untuk lebih dari 4.200 menara. President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama (tengah) bersama para DirectorIndosat Ooredoo berfoto bersama seusai penandatanganan penjualan tower bersama Marc Ganzi, President and CEO of Digital Colony (atas-kanan), Suresh Sidhu, CEO of Edge Point (atas-tengah), dan Yan Raymond Jafri, CEO of Centratama (atas-kiri)

Bisnis.com, JAKARTA - Dana hasil penjualan 4.247 menara oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) sekitar Rp11 triliun akan digunakan untuk refinancing hingga tambahan dana investasi.

Pada kuartal I/2021, Indosat Ooredoo mengumumkan penandatanganan perjanjian Jual dan Sewa Kembali dengan PT EPID Menara Asset Co (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.

Transaksi senilai Rp11 triliun dan akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan Indosat Ooredoo yang solid melalui pengembangan lebih lanjut pada kinerja jaringannya dan peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan.

SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menuturkan transaksi penjualan menara sudah bersifat final dan akan dilaporkan pada laporan keuangan kuartal II/2021 ini.

"Dana yang diperoleh dari penjualan menara telah digunakan untuk tujuan mendapatkan dana untuk melakukan pendanaan kembali [refinance] struktur permodalan Perseroan dengan cara yang lebih efisien," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (21/5/2021).

Selain itu, dana hingga Rp11 triliun ini juga dapat membantu menyediakan tambahan dana untuk rencana investasi Perseroan yang ditargetkan belanja modal tahun ini sebesar Rp8 triliun.

Di sisi lain, penjualan menara ini akan mengurangi biaya operasional menara yang cukup menambah beban keuangan perseroan, sehingga efisiensi dari sisi operasional dapat terjadi.

"Kami juga mempertimbangkan ketidakpastian pemulihan ekonomi dari Covid-19, kami mengalokasikan Capex sekitar Rp8 triliun. Investasi belanja modal hingga saat ini berjalan sesuai rencana," katanya.

Emiten berkode ISAT ini telah membelanjakan Rp1,4 triliun belanja modal pada kuartal I/2021, meningkat 123 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.

"Kami berfokus investasi capex yang smart bertujuan mendorong efisiensi dan mendorong pertumbuhan perusahaan," urainya.

Rencana lainnya, terkait merger Indosat dengan provider seluler lain yakni Tri yang diwakili oleh induk usaha Ooredoo sama Hutchison masih berjalan.

Sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah dilakukan pada tanggal 29 April 2021 lalu induk perusahaan memperpanjang proses penjajakan Kerjasama sampai dengan 30 Juni 2021.

"Sejauh ini belum ada keputusan yang diambil terkait dengan hal ini, dan tidak ada dampak signifikan terhadap perusahaan," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper