Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagal Bayar MTN, Tridomain Performance Masih Nego dengan Mandiri MI

PT Tridomain Performance Materials Tbk. (TDPM) masih melakukan pembicaraan dan negosiasi dengan pemegang MTN terkait, difasilitasi oleh agen pemantau sehubungan dengan rencana restrukturisasi MTN.
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA-PT Tridomain Performance Materials Tbk. (TDPM) mengaku masih dalam proses pembicaraan dan negosiasi dengan pihak kreditur Medium Term Notes (MTN) II perseroan perihal gagal bayar pokok surat utang yang telah jatuh tempo.

Sebelumnya, berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan dinyatakan terlambat membayar utang pokok MTN II Tridomain Performance Materials yang jatuh tempo pada 27 April 2021 sebesar Rp410 miliar.

Berdasarkan surat penjelasan yang dilayangkan perseroan kepada otoritas Bursa, TDPM mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan bahwa saat ini perseroan masih melakukan pembicaraan dan negosiasi dengan pemegang MTN terkait.

"Perseroan masih melakukan pembicaraan dan negosiasi dengan pemegang MTN terkait difasilitasi oleh agen pemantau sehubungan dengan rencana restrukturisasi MTN terkait,” demiran penjelasan dalam surat yang ditandatangani Presiden Direktur TDPM Harjono, seperti dikutip Bisnis, Senin (10/5/2021).

Adapun, surat tersebut juga menyatakan, pemegang MTN II Tridomain Performance Materials adalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI).

Harjono menambahkan, hingga saat ini perseroan belum memperoleh notice of default atau pemberitahuan gagal bayar dari pihak kreditur. Pun, sejauh ini TDPM baru menerima surat dari agen pemantau MTN II yaitu Bank CIMB Niaga.

Surat tersebut mengingatkan akan belum dipenuhinya pembayaran pokok MTN II yang telah jatuh tempo 27 April 2021 dan meminta penyelesaian atau pelunasan dalam remedy period yang terhitung 14 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Perseroan juga mengatakan belum ada rencana untuk mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada Pengadilan Niaga, baik dari pihak perseroan maupun pihak kreditur.

"Perseroan masih memfokuskan pada proses pembicaraan dan negosiasi dengan pemegang MTN II untuk penyelesaian dan/atau restrukturisasi pembayaran MTN II dengan dibantu oleh financial advisor dan di luar itu belum ada rencana lainnya,” tegas Harjono.

Sementara itu, dia juga mengungkapkan, dalam perjanian penerbitan MTN II tersebut terdapat ketentuan cross default terhadap utang perseroan lainnya, dalam hal ini meliputi MTN I, MTN III, Bonds I, dan Bonds II.

Dihubungi terpisah, pihak Mandiri Manajemen Investasi hingga saat ini belum bersedia memberikan tanggapan mengenai gagal bayar yang mendera aset dasar dari produk reksa dana terproteksi perseroan tersebut.

"Terkait hal ini mohon izin kami akan sampaikan update kepada media di waktu yang tepat ya,” demikian respons juru bicara perseroan ketika dihubungi oleh Bisnis, Senin (10/5/2021)

Berikut perincian outstanding utang lainnya yang dimiliki perseroan: 

Jenis Utang

Nilai Pokok

Nilai Bunga

Jatuh Tempo

MTN I

US$20 juta

9,00%

18 Mei 2021

MTN II

Rp250 miliar

10,50%

4 Juni 2021

BOND I

Rp100 miliar

10,50%

8 Januari 2022

BOND II

Rp400 miliar

10,50%

28 Juni 2022

 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper