Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tembaga Kembali Melaju Dekati US$9.500

Lonjakan harga tembaga saat ini terjadi berkat kondisi fundamental komoditas tersebut yang mendukung.
Tembaga./Bloomberg
Tembaga./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga terus melanjutkan tren positifnya dan kembali mendekati level harga tertinggi dalam sembilan tahun. Reli harga ditopang oleh lonjakan permintaan dan prospek kenaikan inflasi seiring dengan pemulihan ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (20/4/2021), harga tembaga pada London Metal Exchange (LME) sempat hingga ke level US$9.436 per ton sebelum kembali ke level US$9.376 atau naik 1,79 persen.

Adapun, pada akhir Februari lalu, harga tembaga mencetak rekor tertinggi dalam sembilan tahun setelah menyentuh US$9.617 per ton. Lonjakan tersebut didorong oleh potensi permintaan dari industri energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Pada Maret lalu, harga tembaga mengakhiri rekor kenaikan yang telah berjalan selama 11 bulan beruntun. Komoditas yang dijadikan kompas perekonomian global tersebut terkoreksi seiring dengan musim permintaan yang rendah serta kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Senior Commodities Strategist ING Bank NV, Wenyu Yao dalam laporannya menjelaskan, konsolidasi harga yang terjadi sepanjang Maret lalu kini telah berbalik menjadi pergerakan bullish. Menurutnya, kondisi inflasi saat ini dan suku bunga riil yang negatif menjadi katalis positif untuk harga komoditas.

“Lonjakan harga tembaga saat ini terjadi berkat kondisi fundamental komoditas tersebut yang mendukung,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, harga nikel anjlok hingga 2,2 persen ke level US$16.010 per metrik ton seiring dengan sikap investor yang mempertimbangkan potensi penambahan pasokan dari Filipina.

Salah satu katalis negatif untuk pergerakan harga nikel adalah penghapusan moratorium untuk kontrak pertambangan nikel baru. Kebijakan ini disahkan oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte guna menambah pemasukan negara.

Kebijakan moratorium tersebut diberlakukan oleh pendahulu Duterte, Benigno Aquino pada 2012 lalu. Kini, pemerintah Filipina dapat memberikan izin untuk kontraktor-kontraktor yang tertarik untuk melakukan penambangan nikel di negara tersebut.

Filipina merupakan salah satu negara eksportir bijih nikel utama untuk China. Hal ini terjadi ditengah terbatasnya pasokan akibat terhentinya kegiatan pada sejumlah tambang nikel karena pembatasan terkait dampak lingkungan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper