Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yield SUN Indonesia Berpotensi Kembali ke 6 Persen, Ini Sebabnya

Mulai melandainya pergerakan imbal hasil obligasi AS berimbas positif pada yield Surat Utang Negara (SUN) Indonesia.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Mulai melandainya tren penguatan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury akan menjadi sinyal positif bagi pasar Surat Utang Negara (SUN) Indonesia. Peluang yield SUN domestik kembali ke kisaran 6 persen pun masih terbuka.

Data dari laman Kementerian Keuangan AS pada Minggu (18/4/2021) mencatat, pergerakan yield US Treasury sepanjang pekan ini menunjukkan pelemahan. Pada periode 12 April – 16 April, imbal hasil surat utang AS terpantau terus melemah hingga ke titik terendahnya pada 1,56 persen, Kamis (15/4/2021) sebelum naik ke level 1,59 persen keesokan harinya.

Di sisi lain, tingkat yield SUN Indonesia pun menunjukkan tren pergerakan yang positif. Data dari World Government Bonds mencatat, imbal hasil SUN Indonesia seri acuan 10 tahun terpantau pada 6,595 persen. Dalam sebulan terakhir, yield SUN Indonesia mengalami penguatan sebesar 23,7 basis poin.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menjelaskan, yield US Treasury pada level 1,56 persen merupakan yang pertama kalinya terlihat dalam sebulan terakhir. Pelemahan tersebut terjadi menyusul permintaan yang baik terhadap lelang US Treasury dengan tenor 30, 10, dan 3 tahun.

“Tingkat permintaan ini mengurangi kekhawatiran pasar bahwa investor akan kesulitan menyerap limpahan pasokan US Treasury yang ada,” jelasnya saat dihubungi pada Minggu (18/4/2021).

Handy melanjutkan, mulai melandainya pergerakan imbal hasil obligasi AS berimbas positif pada yield Surat Utang Negara (SUN) Indonesia. Penguatan pasar obligasi domestik juga dinilai masih ditopang oleh kehadiran investor domestik.

Ia mengatakan, hingga akhir Maret lalu, Bank Indonesia masih menjadi pembeli terbesar SUN Indonesia dengan net buy Rp31 triliun. Sementara secara year to date (ytd), Bank Indonesia telah melakukan pembelian obligasi pemerintah sebesar Rp84,6 triliun.

Sementara itu, sektor perbankan menduduki peringkat kedua dengan nilai beli bersih Rp21,9 triliun sepanjang Maret 2021 dan Rp102,5 triliun secara ytd. Investor ritel juga mencatatkan pembelian bersih SUN Indonesia sebesar Rp21,5 triliun pada Maret 2021 dan Rp57,8 triliun secara ytd.

Handy menjelaskan, prospek penguatan imbal hasil SUN Indonesia kedepannya masih cukup terbuka kendati dibayangi oleh sentimen kenaikan yield US Treasury masih mungkin terjadi.

Menurutnya, kenaikan imbal hasil US Treasury dapat diimbangi dengan sentimen positif dari dalam negeri seperti tren suku bunga rendah yang diberlakukan Bank Indonesia, Credit Default Swap (CDS) Indonesia yang cenderung stabil, serta pergerakan rupiah yang mulai menguat.

Ia menuturkan, kondisi pasar obligasi Indonesia pada saat ini sudah berubah dibandingkan sebulan sebelumnya. Aksi jual obligasi domestik yang terjadi sepanjang Maret lalu dinilai lebih disebabkan oleh sentimen risk off.

Di sisi lain, tingkat likuiditas pasar sudah jauh lebih baik dibandingkan sebulan sebelumnya. Hal ini terjadi baik pada pasar domestik maupun di luar negeri.

“Kami masih memandang bahwa tingkat imbal hasil SUN Indonesia seri acuan 10 tahun dapat kembali ke level 6 persen hingga akhir tahun 2021,” ujar Handy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper