Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Sentul City Tbk. tengah mempersiapkan pembangunan factory outlet terbesar se-Asia Tenggara sembari fokus mengembangkan kawasan Central Business District (CBD) di kawasan Sentul City.
Presiden Komisaris Sentul City Basaria Panjaitan mengatakan saat ini perseroan sedang merancang kerja sama dengan investor asing untuk membangun factory outlet tersebut. Sejauh ini investor asing yang sudah masuk ke kawasan Sentul City a.l. Aeon Mall dari Jepang dan IKEA dari Swedia.
“Kami ingin percepatan agar kegiatan bisnis berskala besar di kawasan hunian Sentul memberikan dampak ekonomi kepada stakeholders,” kata Basaria dalam keterangan resmi, Senin (19/4/2021).
Untuk dapat menarik investor, emiten dengan kode saham BKSL ini mengatakan persiapan infrastruktur selalu dilakukan secara berkesinambungan, misalnya penyediaan jaringan serat fiber optik untuk kebutuhan jaringan telekomunikasi serta pengaliran air bersih, dan listrik.
Baru-baru ini, BKSL merampungkan penjualan Aeon Mall Sentul City kepada PT Aeon Mall Indonesia. Kesepakatan penjualan Aeon Mall Sentul City senilai Rp1,9 triliun ditandatangani oleh Presiden Direktur Sentul City Tjetje Muljanto, Direktur Sentul City Iwan Budiharsana, dan Direktur Utama Aeon Mall Indonesia Daisuke Isobe pada 15 April 2021.
BKSL akan menggunakan dana hasil penjualan Aeon Mall Sentul City untuk melunasi pinjaman ke Bank BNI senilai Rp900 miliar. Dengan demikian, liabilitas perseroan akan menjadi lebih ringan. Selain itu, transaksi ini setelah dibukukan bakal memberi kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan BKSL pada kuartal II/2021.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, BKSL membukukan liabilitas senilai Rp8,21 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp3,44 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp4,77 triliun.