Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya: 4 Ruas Tol Sudah dalam Proses Divestasi, Sisa 5 Ruas Lagi

Kegagalan WSKT melakukan divestasi 5 ruas tol pada 2020 membuat beban keuangan perseroan kian berat.
/Waskita Karya
/Waskita Karya

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. optimistis divestasi saham di ruas jalan tol milik perseroan akan laris-manis tahun ini. 

Selain karena perekonomian yang diperkirakan pulih, keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) menjadi harapan bagi perseroan untuk divestasi dalam rangka melonggarkan likuiditas.

Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan dari 9 ruas jalan tol yang akan didivestasikan tahun ini setidaknya sudah ada 4 ruas yang masuk dalam proses dan bahkan sudah terfinalisasi.

“Tahun ini kami merencanakan ada 9 ruas yang didivestasikan. Satu ruas sudah deal dan sudah kami eksekusi, 1 ruas dalam proses. Kemudian tiga ruas kami divestasi dengan pola share-swap,” jelas Destiawan pekan lalu.

Sementara itu, divestasi sisa 5 ruas lag dan ditargetkan tetap bisa terlaksana tahun ini. Apalagi, INA sudah berfungsi pada tahun ini dan emiten dengan kode saham WSKT ini telah mengajukan beberapa ruas untuk diserap INA.

Adapun, kegagalan WSKT melakukan divestasi 5 ruas tol pada 2020 membuat beban keuangan perseroan kian berat. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian sehingga investor banyak yang menunda keputusannya termasuk dalam hal menyerap saham ruas tol.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, Waskita Karya membukukan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp411,06 miliar atau anjlok 95,43 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp9,01 triliun.

Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun juga turun 86,89 persen menjadi Rp1,21 triliun dari sebelumnya Rp9,25 triliun. Pada saat bersamaan, WSKT menderita kerugian hingga Rp7,37 triliun pada 2020 dibandingkan posisi laba pada 2019 senilai Rp938,14 miliar.

Sementara itu, liabilitas jangka pendek milik WSKT tercatat Rp48,23 triliun atau naik 7,13 persen dari tahun sebelumnya Rp45,02 triliun.

“Kami optimis divestasi [2021] akan terlaksana. Setelah 1 terealisasi, para investor banyak sekali yang ingin membeli ruas-ruas Waskita,” imbuh Destiawan.

Direktur Keuangan Waskita Karya menambahkan apabila target 9 ruas tol terdivestasikan semua maka perseroan akan dapat mengurangi beban utang hingga sekitar Rp20 triliun.

“Mungkin sampai sekitar Rp20 triliun akan lepas, baik efeknya karena pembayaran maupun dari dekonsolidasi, belum termasuk profitnya nanti,” tutur Taufik.

 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper