Bisnis.com, JAKARTA — Emiten media PT Mahaka Radio Integra Tbk. akan memperluas pangsa pasar industri dengan masuk ke platform teknologi on demand.
Tak main-main, emiten berkode saham MARI tersebut telah mendapatkan komitmen dari tiga perusahaan modal ventura untuk memperkuat teknologi platform konten audio Noice yang dikelola PT Mahaka Digital Inovasi.
CEO Mahaka Radio Integra Adrian Syarkawie menjelaskan transformasi digital yang dilakukan perseroan bakal menggenjot pangsa pasar dari saat ini 45—47 persen menjadi 57 persen. Transformasi digital itu dilakukan dengan masuk ke dalam industri konten audio dan podcast lewat platform Noice.
“Perkembangan digital sangat tergantung dengan teknologinya maka kami membentuk holding PT Mahaka Digital Inovasi, untuk menambah mitra dengan beberapa investor untuk memperbesar Noice,” jelasnya, Sabtu (13/2/2021).
Sejauh ini, Adrian baru dapat menyampaikan dua dari tiga investor yang telah memberikan komitmen yaitu Alpha JWC dan Grup Kynesis. Alpha JWC merupakan salah satu investor di Kopi Kenangan, sedangkan Grup Kynesis turut menyertakan modal di startup Wahyoo.
Sementara itu, satu nama pemodal lainnya belum dapat disampaikan Adrian karena masih dalam tahap pembentukan perusahaan patungan (joint venture) walaupun pendanaan sudah masuk dalam bentuk convertible loan.
Baca Juga
“Satu [investor] lagi salah satu unikorn, sudah bisa dibilang secara teknologi dan aplikasi sangat bagus dan kuat,” tuturnya.
Lebih lanjut, saat ini, MARI memiliki sekitar 75 persen saham di Mahaka Digital Inovasi. Perusahaan ini juga bermitra dengan Quatro dan EMT.
Quatro merupakan perusahaan patungan antara MARI dengan empat perusahaan label yaitu Musica, Aquarius Musikindo, Trinity, dan MyMusic yang secara total menguasai 60 persen pangsa pasar musik di Indonesia.
Apabila perusahaan modal ventura memberikan kontribusi berupa pendanaan dan mitra menyediakan konten musik, Adrian mengungkapkan MARI juga memiliki tenaga pengembangan teknologi dari tim berjumlah 15 orang dari India. Dia menyebut seluruh tim pengembang teknologi untuk platform Noice berasal dari para ahli yang sudah memiliki jam terbang dalam mengembangkan aplikasi online di Indonesia.
Dalam waktu dekat, MARI bakal meluncurkan Noice 1.0 beta yang akan diikuti oleh Noice 2.X pada Mei dan Noice 3.X pada kuartal III/2021. Adrian menyebut pada kuartal III/2021, seluruh teknologi milik Noice telah akan siap untuk menerima iklan.
“Pendapatan [Noice] kami dari iklan dan subscriber. Tapi kami mulai dari iklan dulu, ini kan secara teknologi harus mendukung jadi kami siapkan pada kuartal ketiga,” tuturnya.
MARI menargetkan pengguna Noice bisa naik 4 kali lipat menjadi 1,8 juta pengguna per akhir tahun ini. Total pengguna aktif ditargetkan naik 6 kali lipat menjadi 1 juta dengan total pemutaran konten naik 8 kali menjadi 35 juta.
Sementara itu, total jam dengar ditargetkan naik 10 kali lipat menjadi 10 juta jam dan jumlah konten ditargetkan naik 25 kali menjadi lebih dari 100 konten pada 2021.
Adapun, pada tahap awal, platform Noice merupakan aplikasi yang menyediakan konten original dan eksklusif yang diproduksi oleh MARI. Seiring perkembangannya, platform tersebut juga akan menjadi tempat bagi konten audio yang dibuat oleh pihak eksternal namun porsinya tidak akan melebihi konten original/eksklusif yang disediakan perseroan.
