Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saran Yusuf Mansur Manjur, Saham PPRO Melesat 8 Persen

Saham PT PP Properti Tbk. atau PPRO melonjak persen ke level pada perdagangan hari ini, Rabu (2/12/2020). Saham PPRO menjadi rekomendasi Ustaz Yusuf Mansur karena harganya receh alias masih ratusan perak. Namun, Yusuf Mansur mengingatkan, tujuan pembelian saham bukan semaca memburu cuan, tapi ikut memiliki perusahaan.
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT PP Properti Tbk. melesat setelah naik 8 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (2/12/2020). Saham berkode PPRO itu melonjak setelah ada rekomendasi dari Ustaz Yusuf Mansur menjelang sesi kedua perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, saham PPRO ditutup di level 108 atau menguat 8 poin . Saham PPRO dibuka di level 105 dan bergerak di rentang 95-111 sepanjang perdagangan. Total perdagangan saham PPRO mencapai 2,37 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp250 miliar. 

Kinerja saham yang ciamik ini membuat laju saham PPRO seolah tak terbendung dalam sebulan terakhir. Saham PPRO sudah melesat 118 persen sebulan.

Sebelumnya, saham PPRO lama bertengger di level gocap. Dalam catatan Bisnis, saham PPRO pertama kali anjlok ke level 50 atau level gocap pada 27 Februari 2020 dan aejak saat itu berkutat di level 50. Saham PPRO mulai 'siuman' sejak 16 November 2020 saat naik 6 persen ke level 53.

Kenaikan saham PPRO bersamaan dengan seruan dari Ustaz Yusuf Mansur untuk mengoleksi saham badan usaha milik negara (BUMN) maupun anak usahanya.

Dalam unggahan di media sosial Instagram,Yusuf Mansur menyebut sejumlah saham BUMN dihargai murah alias receh sehingga publik punya kesempatan memiliki saham tersebut, walau hanya 1 lot alias seratus lembar.

"PPRO receh tapi asik juga kayaknya. WIKA juga dihajar aja. Coba konsen dulu. Tar kita canda-canda di saham lain," tukas Yusuf Mansur.

Dalam unggahan yang lain, Yusuf Mansur menekankan investasi bukan sekadar memburu cuan. Investasi saham berarti juga memiliki perusahaan.Untuk itu, visi dalam mengoleksi saham adalah tujuan jangka panjang.

"Kalo maennya jangka panjang, lebih top lagi... Jangan maen sepukul dua pukul... Prinsip Mansurmology juga clear and clean... Allah bersama orang2 yang sabar... Innallaah ma'ashshooobiriin. Lah, kalau investasi saham, udah dengan Yang Maha Mengendalikan Saham? Apa ga kece itu? Maha Kece iya," tulis ustaz yang juga pemilik Paytren tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper