Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia (PRDA) Incar Kenaikan Pendapatan Hingga Akhir 2020

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengatakan perseroan menargetkan kenaikan pendapatan tipis dengan margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian akhir tahun lalu.
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty (kiri) bersama Komisaris Utama Andi Widjaja meninjau pameran foto  penyandang penyakit langka, di sela-sela talkshow Bridging Health & Social Care 2019, di Jakarta, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty (kiri) bersama Komisaris Utama Andi Widjaja meninjau pameran foto penyandang penyakit langka, di sela-sela talkshow Bridging Health & Social Care 2019, di Jakarta, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten layanan kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan pertumbuhan tipis pendapatan untuk kinerja pada 2020 dibandingkan dengan tahun lalu didorong oleh berbagai program dan promosi yang digalakkan.

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengatakan perseroan menargetkan kenaikan pendapatan tipis pada 2020 dengan margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

“Di dalam biaya operasional akan terjadi banyak efisiensi sehingga kami harapkan meningkatkan shareholder value di masa krisis,” ungkap Dewi dalam paparan publik, Senin (16/11/2020).

Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sekitar Rp300 miliar hingga Rp350 miliar. Namun, hingga saat ini perseroan baru menggunakan dana sekitar Rp200 miliar.

Perseroan juga sebelumnya berniat untuk membuka 5 cabang baru tetapi hanya terealisasi 1 cabang baru di Bitung, Sulawesi Utara.

“Empat cabang lain yang mau dibuka baik di Jakarta dan Jawa Tengah kita tunda dulu sampai kita lihat tahun depan apakah kita kemungkinan akan membuka cabang atau pengembangan ke digital channel,” sambungnya.

Perseroan menerangkan hingga periode September 2020, segmen pemeriksaan yang berhubungan dengan Covid-19 menyumbang sekitar 17 persen dari total pendapatan perseroan.

Sampai akhir tahun, perseroan menargetkan pendapatan dari segmen yang berhubungan dengan Covid-19 sebesar 20 persen. Perseroan mengakui pemasukan dari segmen tes rutin menurun karena kunjungan pemeriksaan yang naik berkebalikan dengan pemasukan dari kunjungan pemeriksaan yang menurun.

“Dengan harga tes pemeriksaan yang diberlakukan pemerintah, sebenarnya kontribusi pendapatan 20 persen hingga akhir tahun itu membuat COGS (cost of good sold/beban pokok penjualan) lumayan,” tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper