Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika Beton (WTON) Pangkas Target Kontrak Baru

Sepanjang semester I/2020, WIKA Baton membukukan kontrak baru senilai Rp1,50 triliun.
Batching plant PT Wijaya Karya Beton Tbk./wika-beton.co.id
Batching plant PT Wijaya Karya Beton Tbk./wika-beton.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) merevisi target nilai kontrak baru untuk tahun 2020 di angka Rp5,26 triliun.

Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Beton Imam Sudiyono mengatakan target dipangkas karena iklim usaha di semua sektor terdampak pandemi virus corona (Covid-19)

Target kontrak baru yang diusung jauh di bawah proyeksi semula di angka Rp11,47 triliun. Dengan kata lain, target kontrak baru WIKA Beton diturunkan 54 persen.

"Kami tetap optimistis dapat mencapai target baru yang sudah ditetapkan," ujarnya dalam paparan publik perusahaan pada Kamis (27/8/2020).

Selama semester I/2020, perseroan dapat membukukan kontrak baru senilai Rp1,50 triliun. Imam mengatakan, beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru ini didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 71,46 persen.

Menyusul di belakangnya adalah proyek di sektor industri sebesar 13,20 persen, kemudian proyek di sektor energi sebesar 9,97 persen. Sementara sisanya berasal dari sektor properti dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 5,11 persen dan 0,26 persen.

Sementara berdasarkan pemilik proyek, mayoritas kontrak baru yang diperoleh perusahaan berasal dari pihak swasta sebanyak 59,76 persen. BUMN menjadi kontributor terbesar kedua sebesar 24,05 persen.

Selanjutnya, kontrak baru juga didapat dari induk usaha yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar 13,6 persen serta proyek pemerintah sebanyak 2,59 persen.

Selain mengubah target kontrak baru, manajemen juga merombak seluruh indikator lain yang telah ditetapkan pada awal tahun. Secara rinci, angka target penjualan yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp9,5 triliun direvisi menjadi Rp 5 triliun.

Untuk angka laba bersih, WIKA Beton memutuskan untuk mengganti dari target Rp561 miliar menjadi Rp 107 miliar. Sementara, anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) juga dipangkas dari 948 miliar menjadi Rp377,13 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper