Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Bukopin Tbk. melesat 34 persen menjelang rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan menentukan perubahan pemegang saham pengendali perseroan.
Saham Bank Bukopin naik 67 poin atau 34,01 persen ke posisi 264 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (24/8/2020). Saham berkode BBKP dibuka di level 200 atau 3 poin lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan terakhir.
Sepanjang perdagangan, saham BBKP bergerak di rentang 198 hingga 264. Total perdagangan saham mencapai 1,8 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp423,88 miliar. Dalam sebulan terakhir, saham BBKP naik 45,86 persen.
Untuk diketahui, Bank Bukopin akan menggelar RUPSLB esok, Selasa (25/8/2020). Rapat tersebut akan menjadi penentuk bagi bank asal Korea Selatan KB Kookmin untuk mewujudkan ambisi menjadi pengendali tunggal saham bank tersebut.
Apabila persetujuan telah dikantongi, porsi kepemilikan saham KB Kookmin di PT Bank Bukopin Tbk. dapat mencapai 67 persen. Aksi korporasi private placement non-preemptive KB Kookmin nantinya akan dilakukan dengan menyuntikkan modal lebih dari US$200 juta.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan dengan suntikan modal dan tambahan US$400 juta diharapkan dapat mempertebal likuiditas Bank Bukopin. Bantuan likuiditas itu diharapkan dapat memperkuat fondasi Bank Bukopin untuk terus berkembang.
Baca Juga
Menurutnya, keputusan para pemegang saham dalam RUPSLB yang akan diadakan pada 25 Agustus 2020 harus berhasil disahkan dengan dukungan pemegang saham minoritas yang kuat.
"KB Kookmin yakin dapat membawa stabilitas yang sudah lama ditunggu Bank Bukopin," katanya seperti dikutip dalam rilis, Senin (24/8/2020).
Menurutnya, pasar sudah menunjukkan tanda-tanda positif sejak KB menjadi pemegang saham pengendali tunggal Bank Bukopin. Setelah KB berpartisipasi dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) V pada Juli 2020, kondisi likuiditas membaik.
Selain itu, Fitch juga meningkatkan peringkat Bank Bukopin menjadi AA- (idn) dengan prospek pengawasan peringkat positif. Peringkat tersebut berada di bawah kategori peringkat investasi, hal tersebut menjadi salah satu kunci bagi Bank Bukopin untuk mendapatkan kembali kepercayaan nasabah dan meningkatkan kinerja.