Bisnis.com, JAKARTA - Penunjukan Andrea Pirlo sebagai pelatih baru Juventus urung mampu mengatrol harga saham klub asal Turin tersebut. Sejak disingkirkan Olympique Lyon dari kompetisi Liga Champions akhir pekan lalu, saham Si Nyonya Tua masih terjun bebas.
Mengacu laporan Bloomberg, pada Senin (10/8) saham dengan kode emiten JUVE tersebut diperdagangkan pada harga 0,85 euro per lembar, alias turun dari harga 0,92 euro pada akhir perdagangan Jumat (7/8). Ini merupakan nilai terendah JUVE sejak 12 Maret 2020.
Harga penawaran JUVE juga tercatat turun 33 persen secara year to date (ytd).
Analis saham Italia Jacopo Ceccatelli menilai penurunan ini adalah bukti betapa kegagalan di Liga Champions menggerogoti reputasi Juventus. Bahkan meski Si Nyonya Tua berhasil menjuarai Liga Italia delapan kali beruntun sepekan sebelumnya, capaian itu tak mampu menyelamatkan mereka.
"Kekalahan mengecewakan di kompetisi elit Eropa akan sangat membebani keuangan klub yang sudah dalam posisi lemah, dan ini akan menghambat ambisi klub untuk merekrut pemain-pemain muda berbakat," kata Ceccatelli.
Pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions Sabtu (8/8), Juventus sebenarnya mampu mengalahkan Lyon 2-1. Namun, mereka tetap tersingkir dari kompetisi lantaran kekalahan 1-0 pada leg pertama bikin Si Nyonya Tua kalah produktivitas gol tandang.
Baca Juga
Ceccatelli lantas menambahkan bila Juventus tak segera melakukan manuver besar, bukan tidak mungkin kerugian mereka akan semakin parah.
"Pembelian Christiano Ronaldo musim lalu belum balik modal, dan merekrut pelatih belum berpengalaman [Pirlo] akan menambah ketidakpastian di klub."
Pirlo, baru berusia 41 tahun dan belum pernah melatih di level tertinggi Eropa, menandatangani kontrak kepelatihan 2 musim pada Minggu (9/8). Semasa berkarier sebagai pesepakbola, ia pernah 4 musim berseragam Juventus dan menyumbang trofi Scudetto.
Pirlo juga pernah meraih gelar Liga Champions bersama AC Milan serta menjadi kampiun Piala Dunia 2006 bersama Timnas Italia.