Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Acuan Investasi, Saham Baru Indeks LQ45 dan IDX30 Gairahkan Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak daftar saham yang masuk ke dalam Indeks LQ45 dan IDX30 yang akan berlaku pada periode perdagangan Agustus 2020 hingga Januari 2021.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Komposisi penghuni terbaru indeks LQ45 dan IDX30 diyakini dapat meningkatkan transaksi perdagangan bursa dan mengokohkan posisi indeks.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan komposisi penghuni LQ45 terbaru makin memperkuat posisi indeks sebagai acuan trading oleh banyak investor.

Dia memproyeksi kinerja indeks masih mengalami kenaikan, tecermin dari komposisi anggota konstituen yang terdiri atas saham-saham yang sangat baik.

“Baik dari sisi bisnis maupun fundamental, kami melihat ke depan indeks LQ45 masih akan dipilih oleh pasar sebagian acuan untuk trading,” ujar Nico kepada Bisnis, Minggu (26/7).

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak daftar saham yang masuk ke dalam Indeks LQ45 dan IDX30 yang akan berlaku pada periode perdagangan Agustus 2020 hingga Januari 2021.

Kedua indeks itu merupakan kelompok saham yang terdiri atas 45 dan 30 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental baik dan tingkat kepatuhan tinggi.

BEI menambahkan tiga emiten baru ke dalam daftar Indeks LQ45, yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA).

Sebagai gantinya, BEI mendepak PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).

Untuk IDX30, BEI menambahkan PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).

Adapun, tiga saham yang keluar dari penghitungan IDX30 yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP).

“Proses evaluasi yang kami lakukan baik kondisi dan aspek kuantitatif, fundamental, maupun historis transaksi dan pola transaksinya dilihat dari periode waktu kondisi terakhir,” jelas Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi kepada Bisnis, Jumat (24/7) malam.

Jadi Acuan Investasi, Saham Baru Indeks LQ45 dan IDX30 Gairahkan Bursa

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan ketiga saham anggota baru indeks LQ45 sama dengan yang diekspektasi pasar.

Pasalnya, dalam beberapa perdagangan terakhir, saham itu mampu mencatat kenaikan volume perdagangan secara berkala yang dianggap cukup likuid.

Dia menjelaskan, di tengah kenaikan harga emas hingga akhirnya menyentuh rekor baru, MDKA menjadi salah satu emiten yang paling diburu oleh investor. Bahkan, sepanjang tahun berjalan 2020, MDKA telah menguat signifikan hingga 60,28% ketika mayoritas saham lain anjlok dan terjerat di zona merah.

Saham MIKA sebagai salah satu saham sektor healthcare juga menjadi incaran di tengah sentimen pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Sementara itu, SMRA mendapatkan sentimen positif dari penurunan suku bunga acuan yang membuat prospek kinerja menjadi lebih moncer sehingga diperdagangkan banyak investor.

“Ketiga saham ini mencerminkan likuiditas yang baik dan digemari pasar, apalagi sektor konstruksi sudah cukup downtrend, jadi ada yang keluar. Dengan demikian, nantinya secara umum saham-saham indeks LQ45 baru ini akan mampu membuat kinerja IHSG lebih sustainable,” ujar Nafan kepada Bisnis.

Dia mengatakan ketiga saham baru di indeks LQ45 itu dapat membawa manfaat terhadap masing-masing perseroan. Bergabung ke dalam indeks itu dapat mendorong ketiga saham memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar daripada saat ini.

Namun, Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee berpendapat dampak kehadiran sejumlah anggota konstituen baru pada kedua indeks tersebut hanya akan memberikan dampak jangka pendek bagi pergerakan indeks.

“Enggak terlalu signifikan pengaruhnya, tapi cenderung menguntungkan kepada perusahaan yang masuk dalam indeks,” ujarnya kepada Bisnis.

Jadi Acuan Investasi, Saham Baru Indeks LQ45 dan IDX30 Gairahkan Bursa

REBALANCING PORTOFOLIO

Sementara itu, manajer investasi bersiap melakukan rebalancing portofolio seiring dengan pergantian beberapa anggota konstituen indeks LQ45 dan IDX30.

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan untuk produk reksa dana yang mengacu pada indeks, tentu mereka akan langsung melakukan perubahan portofolio, yakni dengan membeli saham-saham penghuni baru indeks dan melepas saham anggota yang keluar.

“Pasti akan mengikuti perubahan tersebut untuk reksa dana indeks dan reksa dana aktif yang mengacu pada indeks tersebut,” ujarnya.

Senada, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan akan segera mengubah portofolio sesuai dengan daftar anggota terbaru kedua indeks begitu daftar resmi berlaku.

Namun, untuk reksa dana aktif lainnya, Rudiyanto mengaku belum berencana untuk memasukkan saham-saham tersebut ke dalam portofolio produk berbasis saham karena masih akan mengamati kinerja mereka.

Adapun, untuk proyeksi pergerakan indeks LQ45 dan IDX30 hingga akhir tahun ini, Rudiyanto menyebut keduanya masih bakal menunjukkan tren naik seiring dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Pasalnya, komposisi kedua indeks tersebut merupakan saham-saham yang mendominasi pergerakan IHSG sehingga pergerakannya pun akan sejalan. Adapun salah satu satu katalis positifnya adalah berbagai stimulus dari bank sentral di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper