Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bertahan di Atas Level 5.000, Ini Sektor Penopangnya

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 5.052,79 dengan koreksi 0,46 persen atau 23,38 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pergerakannya di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (9/7/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 5.052,79 dengan koreksi 0,46 persen atau 23,38 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (8/7/2020), IHSG menembus level psikologis 5.000 dan berakhir di level 5.076,17 dengan kenaikan tajam 1,79 persen atau 89,09 poin.

Sebelum berbalik turun, penguatan indeks sempat berlanjut hingga menembus level 5.100 setelah menguat 0,64 persen pada awal perdagangan Kamis. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.041,93 – 5.111,56.

Sebanyak 8 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori negatif, dipimpin infrastruktur (-0,85 persen) dan finansial (-0,69 persen). Adapun sektor pertanian dan pertambangan masing-masing naik 0,99 persen dan 0,48 persen sekaligus membatasi koreksi IHSG.

Tercatat 195 saham menguat, 205 saham melemah, dan 175 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,6 persen menjadi penekan utama IHSG.

Menurut Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya peluang pelemahan IHSG masih cukup besar mengingat secara year to date (ytd) investor asing masih mencatatkan capital outflow.

“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian,” sambung William melalui riset harian.

Berbanding terbalik dengan IHSG, mayoritas indeks saham di Asia tampak menguat, antara lain Nikkei 225 Jepang (+0,40 persen), Kospi Korea Selatan (+0,42 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (+0,59 persen).

Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China bahkan naik tajam sekitar 1,4 persen masing-masing, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,46 persen, dan Taiex Taiwan naik 0,18 persen.

Secara keseluruhan, reli bursa saham China menuju kenaikan hari kedelapan berturut-turut mampu mendorong bursa Asia secara keseluruhan. Indeks Shanghai menambah penguatannya sebesar lebih dari 9 persen pekan ini dibantu oleh permintaan yang kuat dari para pedagang ritel.

Sementara itu, fokus investor beralih dari berita tentang meningkatnya kasus baru Covid-19 dan mencermati kabar reopening ekonomi yang berkelanjutan.

Optimisme dalam langkah-langkah dukungan kebijakan telah bertahan, meskipun jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat menembus 3 juta atau lebih dari 25 persen total kasus global.

“Selama bank-bank sentral memiliki niat untuk terus mencoba memberi stimulus kepada ekonomi global, pasar akan terus bergerak lebih tinggi bahkan ketika mereka terlepas dari fundamental yang biasanya akan mendorong laba dan harga saham,” ujar Chief Investment Officer di Spotlight Asset Group Shana Sissel, dilansir dari Bloomberg.

Di pasar mata uang domestik, nilai tukar rupiah lanjut ditutup menguat 15 poin atau 0,10 persen ke level Rp14.395 per dolar AS, apresiasi hari keempat berturut-turut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper