Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester II, Emiten Siap-Siap Lunasi Surat Utang Rp15,35 Triliun

Berdasarkan data yang dihimpun melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat belasan perusahaan sektor riil yang memiliki obligasi jatuh tempo pada semester II/2020.
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten tengah mempersiapkan pelunasan surat utang baik obligasi maupun medium term notes yang akan jatuh tempo sepanjang semester II/2020.

Berdasarkan data yang dihimpun melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat belasan perusahaan sektor riil yang memiliki obligasi jatuh tempo pada semester II/2020. Total obligasi domestik yang akan jatuh tempo sekitar Rp12,10 triliun sepanjang Juli 2020 hingga Desember 2020.

KSEI mencatat sejumlah surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) juga akan jatuh tempo sepanjang paruh kedua tahun ini. Total MTN yang akan harus dilunasi oleh emiten di sektor riil sekitar Rp3,25 triliun hingga akhir Desember 2020.

Dengan demikian total obligasi dan MTN yang jatuh tempo pada semester II/2020 mencapai Rp15,35 triliun.

Terdekat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. harus melunasi Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B dengan jumlah pokok Rp1,99 triliun pada 6 Juli 2020. Selanjutnya, perseroan juga memiliki total dua MTN yang akan jatuh tempo total Rp496 miliar September 2020.

VP Corporate Finance & Investor Relations Telkom Indonesia Andi Setiawan mengatakan telah mempersiapkan dana internal untuk melunasi obligasi dan MTN yang akan jatuh tempo. Pihaknya mengklaim likuiditas emiten berkode saham TLKM itu tetap baik.

“Memang ada sedikit pengaruh akibat pandemi, khususnya di segmen enterprise. Namun, segmen lain yaitu mobile seluler dan consumer [Indihome] masih tetap baik,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (30/6/2020).

Lewat keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur PT AKR Corporindo Tbk. Termurti Tiban mengungkapkan telah melakukan langkah persiapan untuk pelunasan pokok obligasi senilai Rp895 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Juli 2020. Perseroan akan menggunakan dana dari fasilitas pinjaman bank serta dana internal.

AKR Corporindo menyatakan siap melakukan penyetoran dana pelunasan pokok obligasi dan pembayaran bunga obligasi ke-12 seri A,B, dan C ke rekening KSEI sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Semester II, Emiten Siap-Siap Lunasi Surat Utang Rp15,35 Triliun

Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., juga memiliki obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II/2020. Perseroan harus melunasi obligasi senilai Rp700 miliar yang akan jatuh tempo pada 19 September 2020.

Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengungkapkan berencana melunasi pinjaman itu dengan kombinasi cash internal dan penerbitan obligasi baru. Menurutnya, emisi surat utang akan dikhususkan untuk keperluan refinancing.

Kendati demikian, Helmy belum mengungkapkan berapa nilai obligasi yang akan diterbitkan. Jumlah emisi saat ini masih didiskusikan mengingat kondisi market yang belum pulih.

Dia mengklaim kemampuan TBIG melunasi kewajiban tidak terpengaruh oleh penyebaran pandemi Covid-19. Pasalnya, semua pelanggan perseroan sudah memiliki kontrak jangka panjang dan tetap membayar sewa tepat waktu.

“Kami masih punya pinjaman yang belum ditarik senilai Rp3,5 triliun. Jadi, kemampuan cash flow kami sangat aman,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/7/2020).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. juga memiliki obligasi yang akan jatuh tempo senilai Rp1 triliun pada 12 Oktober 2020. Selain itu, perseroan juga memiliki obligasi global berdenominasi rupiah atau komodo bond senilai Rp4 triliun yang akan jatuh tempo pada Desember 2020.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Mohamad Agus Setiawan mengatakan akan mengandalkan fasilitas perbankan dan penerbitan obligasi untuk melunasi dua surat utang yang jatuh tempo pada semester II/2020.

Agus menjelaskan bahwa saat ini JSMR memiliki stand by loan senilai Rp2,45 triliun. Perseroan juga tengah memproses penambahan fasilitas perbankan dengan tetap menjaga serta memenuhi batasan rasio keuangan.

“Kami juga sedang proses penerbitan obligasi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/7/2020).

Agus meyakini likuiditas perseroan tetap terjaga. Hal itu sejalan dengan stand by loan, penambahan fasilitas perbankan, serta penerbitan obligasi yang tengah diproses.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Manajemen JSMR menyatakan tengah fokus menyelesaikan penerbitan obligasi. Rencananya, korporasi tol milik negara itu akan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dengan nilai Rp1 triliun—Rp2 triliun.

Laporan akhir pekan lalu menyebutkan penerbitan masih dalam proses perizinan. Realisasi diperkirakan pada Agustus 2020 atau September 2020.

Semester II, Emiten Siap-Siap Lunasi Surat Utang Rp15,35 Triliun

Di lain pihak, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan cost of fund untuk penerbitan obligasi korporasi saat ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan akhir 2019 atau awal 2020. Ketidakpastian akibat penyebaran pandemi Covid-19 membuat risiko menjadi lebih tinggi.

“Kondisi seperti ini bargaining investor akan lebih besar karena risiko pasar lebih tinggi,” jelasnya.

Ramdhan menyebut permintaan untuk surat utang korporasi juga terbatas. Akibatnya, beberapa korporasi harus mengurangi target emisi.

“Investor cenderung masuk ke surat berharga negara karena likuiditas lebih baik dan adanya jaminan pemerintah," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper