Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah 1,5 Tahun Suspensi, Polaris Investama (PLAS) Berpotensi Delisting

Perdagangan emiten berkode saham PLAS itu telah dihentikan sementara sejak 27 Desember 2018.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia atau BEI kembali mengumumkan potensi delisting atau penghapusan pencatatan untuk emiten investasi, PT Polaris Investama Tbk.(PLAS).

Dalam pengumuman yang dirilis di laman resmi BEI pada 29 Juni 2020, BEI dapat menghapus pencatatan saham apabila emiten mengalami kondisi yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau hukum, dan perusahan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Selain itu, perusahaan terancam delisting sesuai dengan ketentuan III.3.1.2 seiring dengan suspensi di pasar reguler dan pasar tunai yang hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Sebagai catatan, perdagangan emiten berkode saham PLAS itu telah dihentikan sementara sejak 27 Desember 2018. Saham PLAS kini bertengger di posisi Rp50 dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp59,21 miliar.

“Maka saham PLAS telah disuspensi selama 18 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 28 Desember 2020,” tulis BEI seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (30/6/2020).

Adapun, per 31 Mei 2020 kepemilikan saham PLAS terdiri atas Credit Suisse Securities (Europe) Ltd. sebesar 7,18 persen, PT Malaka Jaya Mulia sebesar 8,38 persen, dan masyarakat sebesar 84,44 persen.

Sebelumnya, pada medio Januari, perseroan berencana melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

PLAS berencana menerbitkan 10 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham yang diperkirakan terlaksana pada semester kedua tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper