Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kehabisan Tenaga Mendaki, Bursa India Terkoreksi 0,3 persen

Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Kamis (11/6/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau turun 0,3 persen ke posisi 34.145,48 hingga pukul 09.45 waktu Mumbai, India, atau 11.15 WIB. Sebanyak 16 dari 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami penurunan yang dimotori oleh pergerakan saham sektor konsumer.
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa India mengalami kontraksi seiring dengan kekhawatiran investor terkait valuasi saham setelah reli positif selama dua minggu beruntun.

Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Kamis (11/6/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau turun 0,3 persen ke posisi 34.145,48 hingga pukul 09.45 waktu Mumbai, India, atau 11.15 WIB. Sebanyak 16 dari 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami penurunan yang dimotori oleh pergerakan saham sektor konsumer.

Sebanyak 17 saham indek tersebut mengalami kontraksi, dan 13 lainnya bergerak ke zona hijau HDFC Ltd merupakan saham penekan terbesar pergerakan indeks hari ini dengan penurunan 1,4 persen.

Sementara Sun Pharmaceutical Industries Ltd kehilangan 2,8 persen dari nilai sahamnya. Di sisi lain, IndusInd Bank Ltd menjadi pendorong indeks terbesar dengan tumbuh 5,7 persen.

Indeks NSE Nifty 50 juga mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen ke level 10.094,15. Kedua indeks tersebut telah mengalami kenaikan lebih dari 30 persen sejak mengalami penurunan terbesar pada Maret lalu.

Rasio price-to-earnings indeks Sensex telah kembali ke nilai rata-rata saham tersebut selama tujuh tahun. Adapun indeks ini telah gagal menembus angka rata-rata pergerakan saham 100 hari dalam 2 hari beruntun. Angka tersebut dijadikan indikator utama untuk mengukur reli pasar saham India karena pembukaan kembali kegiatan ekonomi dapat berjalan secara berkelanjutan.

Head of Research IDBI Capital Market Services Ltd Mumbai, A. K. Prabhakar mengatakan, setelah reli positif sebesar 30 persen, investor memperkirakan tidak ada nilai lebih besar yang tersisa pada pasar saham India.

“Pergerakan harga positif ini juga telah menyebar ke perusahaan-perusahaan yang mungkin tidak akan selamat dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.

Sebanyak 11 dari 34 perusahaan yang tergabung dalam indeks Nifty 50 telah melaporkan kinerja keuangan kuartalan yang berada diatas ekspektasi sejumlah analis. Pemerintah India juga telah melakukan pelonggaran lockdown meskipun angka kasus positif virus corona terus melonjak.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper