Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penambang Indonesia menawarkan untuk membeli kembali obligasi berdenominasi dolar AS dengan diskon hingga 57 persen. Hal ini mengindikasikan dampak tekanan corona terhadap pasar batu bara.
Dikutip dari Bloomberg, Geo Energy Resources Ltd., perusahaan yang terdaftar di Bursa Singapura menawarkan buyback obligasi US$430 untuk setiap US$1.000 dari pemegang obligasi yang mengajukan tender sebelum tanggal 4 Juni 2020.
Ada sekitar US$154 juga obligasi yang belum dilunasi, dan akan jatuh tempo pada 2022. Perusahaan mengajukan opsi buyback itu pada Kamis (21/5/2020). Harga obligasi juga sudah terjatuh selama beberapa tahun terakhir.
"Meningkatnya pandemi Covid-19 secara global, ditambah penurunan tajam harga minyak mentah, dalam beberapa bulan terakhir telah memengaruhi sektor batu bara di Asia. Permintaan dan prospek harga batu bara menjadi lebih tidak pasti dari sebelumnya," papar Executive Chairman Geo Energy Charles Antony Melati.
Di Asia, seluruh perusahaan komoditas sedang berjuang dair fluktuasi harga. Perusahaan minyak MIE Holdings Corpd. yang terdaftar di Bursa Hong Kong menyatakan default awal bulan ini. Vendanta Resources Ltd. dan perusaahan kilang minyak Shandong Qingyuan Group Co. menunjukkan tekanan akibat anjloknya harga minyak.
S&P Global Ratings telah menurunkan peringkat jangka panjang Geo Energy menjadi default selektif pada Maret, karena menganngap buyback obligasi sebagai pertukaran dalam tekanan.
Baca Juga
Menurut Geo Enery, berkurangnya aktivitas ekonomi di China dan daya tarik minyak mentah yang lebih murah sebagai energi alternatif semakin menekan pasar batu bara Indonesia.
Perusahaan juga mengkaji ulang ketentuan kepada pemegang obligasi dalam buyback, jika cadangan batu bara perusahaan turun ke bawah jumlah yang telah disepakati.