Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa India Meluncur ke Level Terendah, Pasar Tunggu Stimulus Tambahan

Menurut Center for Monitoring Indian Economy Pvt., lockdown di India telah membuat 122 juta orang kehilangan pekerjaan bulan lalu.
Dua petugas polisi berjaga-jaga di Kota Mumbai, India, seiring dengan pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyevaran virus corona COVID-19./Bloomberg
Dua petugas polisi berjaga-jaga di Kota Mumbai, India, seiring dengan pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyevaran virus corona COVID-19./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa India bergerak menuju level terendahnya dalam sekitar dua pekan di tengah kekhawatiran mengenai tiadanya langkah-langkah tambahan dari pemerintah untuk mendukung perekonomian yang telah terdampak lockdown nasional.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex melemah 0,5 persen ke level 31.293,85 pada perdagangan Rabu (6/5/2020) pukul 09.50 pagi waktu Mumbai, bersama dengan indeks NSE Nifty 50.

Kedua indeks saham acuan di Negeri Hindustan tersebut telah tersungkur lebih dari 6,5 persen selama dua sesi perdagangan terakhir.

Pada Sabtu (2/5/202), Perdana Menteri Narendra Modi memperpanjang perintah untuk tinggal di rumah (stay at home) selama dua pekan mulai dari 4 Mei, meskipun juga melonggarkan beberapa pembatasan.

Menurut Center for Monitoring Indian Economy Pvt., lockdown di India telah membuat 122 juta orang kehilangan pekerjaan bulan lalu. Kondisi demikian menggarisbawahi perlunya langkah-langkah stimulus lebih lanjut.

Sejauh ini, pemerintah India telah berkomitmen kurang dari 1 persen dari PDB untuk mengendalikan kerusakan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

“Penundaan dalam paket fiskal meningkatkan kemungkinan bahwa hal yang sama mungkin mengecewakan investor,” ujar Mahesh Nandurkar dan Abhinav Sinha, ahli strategi ekuitas di Jefferies Financial Group Inc.

“Koreksi [bursa saham] selama dua hari terakhir, kami yakini menandai awal leg penurunan kedua untuk Nifty,” tambahnya, dikutip dari Bloomberg.

Sebanyak 17 dari 19 sub-indeks yang dihimpun BSE Ltd. melemah, dipimpin indeks saham perusahaan minyak dan gas.

Sementara itu, saham ITC Ltd. dan Axis Bank Ltd. berada di antara yang mengalami penurunan terbesar setelah Economic Times melaporkan bahwa pemerintah berencana menghimpun 220 miliar rupee dari penjualan kepemilikannya dalam dua perusahaan ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper