Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Catatkan Pertumbuhan Dana Kelolaan Syariah

Direktur Sales Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanthi mengatakan dana kelolaan produk syariah Mandiri Manajemen Investasi sepanjang kuartal I/2020 tumbuh signifikan hingga 19 persen dibandingkan akhir tahun 2019.
Direktur Marketing Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Endang Astaranthy (dari kiri), Founder &CEO Bukalapak, Achmad Zaky, Co Founder&CEO Bareksa Ady Pangerang pada peluncuran produk Reksadana Syariah Mandiri BukaReksa Pasar Uang di Jakarta, Selasa (11/4)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Marketing Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Endang Astaranthy (dari kiri), Founder &CEO Bukalapak, Achmad Zaky, Co Founder&CEO Bareksa Ady Pangerang pada peluncuran produk Reksadana Syariah Mandiri BukaReksa Pasar Uang di Jakarta, Selasa (11/4)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Manajemen Investasi mencatatkan pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) produk syariah sebesar 19 persen pada kuartal I/2020.

Direktur Sales Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanthi mengatakan dana kelolaan produk syariah Mandiri Manajemen Investasi sepanjang kuartal I/2020 tumbuh signifikan hingga 19 persen dibandingkan akhir tahun 2019.

“Faktor pendorong pertumbuhannya dari produk reksa dana pasar uang dan reksa dana terproteksi,” ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut, Endang mengatakan di tengah momentum Ramadan setiap tahunnya, MMI melakukan beberapa kampanye terkait produk reksa dana syariah untuk menjaring minat nasabah.

Dia menjagokan dua produk syariah dari MMI yakni reksa dana saham berdenominasi dolar Mandiri Global Syariah Equity Dollar (MGSED) yang berinvestasi ke saham-saham global, serta reksa dana pasar yang Mandiri Investa Pasar Uang Syariah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksa dana syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp57,42 triliun, naik 6,87 persen dibandingkan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah per akhir Desember 2019 yang sebesar Rp53,73 triliun.

Sebagai perbandingan, per akhir Maret 2020, NAB reksa dana secara industri sebesar Rp472,77 triliun, menyusut dibandingkan dengan NAB per akhir Desember 2019 yang mencapai Rp542,17 triliun.

Adapun secara persentase terhadap total NAB secara industri, per akhir Maret 2020 reksa dana syariah berkontribusi 12,15 persen, sedangkan per akhir Desember 2019 hanya 9,91 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper