Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dua Emiten Kawasan Industri yang Dijagokan Sekuritas

Puradelta Lestari dan Surya Semesta Internusa menjadi dua emiten kawasan industri yang dijagokan sekuritas dengan beragam faktor pendukung.
Foto aerial kawasan industri MM2100 di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial kawasan industri MM2100 di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sub sektor lahan industri telah menerbitkan laporan keuangan 2019. Emiten mana yang diunggulkan oleh sekuritas?

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) tercatat sebagai sebagai emiten dengan pertumbuhan laba paling pesat sepanjang 2019 dibandingkan dengan tiga emiten lainnya. Adapun, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) meraih laba paling tinggi sebesar Rp1,33 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ilham Akbar Muhammad memilih DMAS dan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) sebagai pilihan teratas. Menurutnya, DMAS dari segi fundamental paling unggul karena memiliki neraca keuangan sehat dengan utang yang rendah.

“Di sisi lain margin-nya tinggi dan keunggulan kompetitif dari harga lahannya yang cenderung lebih murah dari KIJA dan BEST,” katanya kepada Bisnis, Rabu (22/4/2020).

Laporan keuangan DMAS menunjukkan, tahun lalu total liabilitas perseroan melesat 59,85 persen menjadi Rp1,12 triliun. Liabilitas jangka pendek mencapai Rp1,08 triliun sedangkan jangka panjang hanya sekitar Rp40,95 miliar.

Manajemen menyebutkan kenaikan liabilitas disebabkan oleh kenaikan naiknya uang muka penjualan Pada akhir tahun lalu, segmen uang muka penjualan menyetor Rp819,64 miliar sedangkan tahun sebelumnya hanya Rp164,59 miliar.

Sementara itu, SSIA juga diunggulkan karena kawasan Industri Subang bakal menjadi motor penjualan perseroan di masa depan. Pasalnya, cadangan lahan di Karawang sudah menipis.

“SSIA, memang kelihatannya marginnya tipis sekarang tapi itu karena kontribusi penjualan lahan tidak sebesar dulu. Kami harapkan kalau proyek lahan subang sudah bisa jualan banyak, marginnya akan terdongkrak lagi,” katanya.

Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa memilih  SSIA sebagai rekomendasi utama. Menurutnya kinerja SSIA memang akan terpengaruh dampak Covid-19 sampai dengan akhir tahun. 

Namun, Yasmin mengungkapkan SSIA telah memulai beberapa tindakan untuk mengurangi risiko keuangan sebagai tanggapan terhadap virus corona.

Misalnya, pengelolaan kas dan likuiditas dan mengurangi pengeluaran, memitigasi risiko likuiditas, dan mengurangi kegiatan di sektor perhotelan sambil menyiapkan rencana bisnis jika kondisi ekonomi pulih.

“Kami memperkirakan pendapatan tahun ini akan terkoreksi 13,8 persen [menjadi Rp3,76 triliun] dan 23,3 persen pada tahun depan. Namun kami tetap merekomendasikan beli dengan penurunan target harga Rp700 dari Rp920,” tulisnya dalam laporan riset yang dikutip Bisnis.

Yasmin mengatakan unit bisnis utama SSIA yakni penjualan lahan baru akan pulih pada semester II/2020. Begitu juga dengan unit bisnis konstruksi dan perhotelan akibat Covid-19.

Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas Richardson Raymond merekomendasikan beli untuk DMAS dengan target harga Rp280 per saham. Menurutnya sekalipun tengah dilanda wabah korona perseroan masih akan membukukan penjualan pada kuartal I/2020.

“Kemungkinan calon pembeli lahan akan menimbang dulu dan melihat dampak bisnis dari Covid-19 sehingga penjualan besar akan terjadi pada Semester II/2020 atau kuartal I/2021,” katanya.

Raymond mengestimasikan pendapatan DMAS tahun ini akan menyentuh Rp169 triliun terkoreksi 42,9 persen dibandingkan 2019 Rp2,97 triliun. Dengan begitu, laba bersih juga ikut terkoreksi ke posisi Rp833 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper