Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Pekan, IHSG Melemah 0,20 Persen ke Level 6.237,48

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (20/12/2019), meskipun mayoritas bursa saham di Asia mampu bergerak positif.
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (20/12/2019), meskipun mayoritas bursa saham di Asia mampu bergerak positif.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,20 persen atau 12,45 poin ke level 6.237,48 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (19/12), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.249,93 dengan pelemahan 0,59 persen atau 37,32 poin.

Sebelum kembali terkoreksi, indeks sempat berbalik ke zona hijau dengan dibuka naik 0,12 persen atau 7,23 poin di posisi 6.257,16 pada Jumat pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.233 – 6.264,38.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin perdagangan (-0,77 persen) dan properti (-0,58 persen). Tiga sektor lainnya mampu menguat, dipimpin infrastruktur (+0,31 persen).

Sebanyak 134 saham menguat, 230 saham melemah, dan 305 saham stagnan dari 669 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 0,74 persen dan 0,73 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.

Pergerakan IHSG diproyeksi bertahan di zona merah pada perdagangan terakhir pekan ini. Dikutip dari risetnya, analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal indikator stochastic bergerak di area jenuh beli dan membentuk dead cross.

“Pola tersebut mengindikasikan adanya pelemahan dalam jangka pendek,” ujar Dennies melalui risetnya.

Oleh karena itu, dia memperkirakan pergerakan IHSG di titik support dan resistensi dengan rentang 6.211 hingga 6.230 dan 6.275 hingga 6.301.

Sementara itu, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia melihat potensi pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini akibat tertekan profit taking.

Dipaparkan, secera keseluruhan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp261,8 miliar. Sementara itu, sesuai dengan ekspektasi pasar, Bank Indonesia mempertahankan tingkat 7-Day Reverse Repo di level 5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir pada Kamis (19/12).

“Kami memperkirakan IHSG dapat berpotensi tertekan hari ini seiring dengan profit taking dari penguatan dua pekan terakhir,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi risetnya.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,26 persen atau 1,43 poin ke level 550,53, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index terkoreksi 0,30 persen atau 2,11 poin ke posisi 690,44 pada akhir sesi I.

Meski demikian, indeks saham lain di Asia mayoritas bergerak positif, di antaranya indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing naik tipis 0,06 persen dan 0,05 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,25 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,19 persen dan 0,31 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,37 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper