Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paladium Berpotensi Memperpanjang Reli

Paladium diprediksi dapat memperpanjang reli rekor tertingginya dalam beberapa perdagangan pekan ke depan seiring dengan perundingan sengketa upah di Afrika Selatan mengarah pada pemogokan.
Paladium/Wikipedia
Paladium/Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Paladium diprediksi dapat memperpanjang reli rekor tertingginya dalam beberapa perdagangan pekan ke depan seiring dengan perundingan sengketa upah di Afrika Selatan mengarah pada pemogokan.

Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang tahun berjalan, paladium telah menjadi salah satu logam terpanas dan telah bergerak menguat 22,38%. Sejak 2009, paladium telah reli lebih dari 700%, menjadikannya salah satu komoditas dengan kinerja terbaik.

Kenaikan harga paladium tersebut didorong oleh persediaan pasokan yang lebih ketat dan penambang cenderung tidak mau mengeluarkan investasi modal tambang yang besar karena prospek permintaan juga cenderung meredup.

Namun, pada perdagangan Selasa (9/7/2019) hingga pukul 15.00 WIB, harga paladium bergerak melemah 1,15% menjadi US$1.543,73 per troy ounce.

Adapun, Afrika Selatan, wilayah yang memiliki hampir 40% kontribusi penambangan paladium global, telah lama mengalami sengketa terkait dengan jumlah upah buruh tambang antara serikat buruh dan perusahaan tambang.

Para serikat buruh tambang yang bergabung dalam Asosiasi Pekerja Ritel dan Konstruksi (AMCU) menuntut kenaikan upah sebesar 48% kepada beberapa tambang paladium besar, seperti Anglo American Platinum, Impala Platinum, dan Sibanye.

Analis Liberum Capital London Ben Davis mengatakan bahwa Anglo American Platinum kemungkinan akan memiliki neraca keuangan yang dapat menahan pemogokan sehingga kemungkinan sengketa ini akan mengganggu produksi kecil. Apalagi, operasional utama tambang Angelo saat ini lebih modern.

"Sementara, Impala dan Sibanya tentu saja lebih terbuka, tetapi ketika kenaikan upah dituruti kedua perusahaan tersebut yang akan paling banyak mengalami kerugian," ujar Davis seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (9/7/2019).

Selain paladium, logam mulia lainnya yang akan mengalami keuntungan terhadap prediksi mogok kerja para buruh adalah platinum. Sebelumnya, pemogokan kerja buruh tambang Afrika Selatan telah terjadi pada 2014 silam. Akibat aksi mogok kerja tersebut membuat semua produksi logam platinum dan paladium terhenti.

Analis memprediksi, aksi pemogokan dapat memangkas produksi platinum sebanyak 40.000 ounces hingga 45.000 ounces per minggu.

Pada perdagangan Selasa (9/7/2019), platinum bergerak melemah 0,69% menjadi US$811,65 per troy ounce.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper