Bisnis.com, JAKARTA — PT Toba Bara Sejahtra Tbk. menyebut penurunan produksi batu bara pada kuartal I/2019 sesuai dengan mine planning perseroan untuk mengoptimalkan life of mine.
Toba Bara Sejahtra melaporkan volume produksi 1 juta ton pada kuartal I/2019. Posisi itu turun 16,7 persen dari 1,2 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Dari situ, emiten berkode saham TOBA itu membukukan volume penjualan 1 juta ton. Posisi itu turun 28,6 persen dari 1,4 juta ton pada kuartal I/2018.
Elisabeth Novi S. Aruan, Corporate Secretary Toba Bara Sejahtra menjelaskan bahwa penurunan produksi sudah sesuai dengan mine planning perseroan. Tujuannya, untuk mengoptimalkan life of mine.
“Sedangkan turunnya volume penjualan mengikuti volume produksi,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Novi menyebut perseroan masih mempertahankan panduan volume produksi pada 2019. Menurutnya, volume produksi akan berada di kisaran 4 juta ton hingga 5 juta ton tahun ini.
Saat ini, tiga entitas yang menjalankan bisnis pertambangan batu bara TOBA yakni Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), PT Trisensa Mineral Utama (TMU).
Pada kuartal IV/2018, total volume produksi batu bara TOBA mencapai 1,31 juta ton. Jumlah itu berasal dari ABN 0,89 juta ton, IM 0,19 juta ton, dan TMU 0,23 juta ton.
Secara keseluruhan, total volume produksi batu bara yang dihasilkan perseroan sebanyak 5,35 juta ton pada 2018.