Bisnis.com, JAKARTA— Emiten penyewaan crane PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) membukukan laba Rp63,28 miliar pada 2018. Nilai itu menurun 32,37 persen year on year (yoy) dari Rp93,58 miliar pada 2017.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (29/3/2019), pendapatan SKRN pada 2018 mencapai Rp560,77 miliar. Nilai itu meningkat 16,76 persen yoy dari sebelumnya Rp480,26 miliar.
Beban pokok meningkat menuju Rp363,62 miliar dari sebelumnya Rp307,39 miliar. Namun, SKRN masih membukukan kenaikan laba bruto sebesar Rp197,15 miliar pada 2018 dibandingkan dengan 2017 sejumlah Rp172,86 miliar.
Arus kas bersih yang digunakan untuk investasi sebesar Rp173,33 miliar pada 2018. Nilai itu berbalik dibandingkan perolehan investasi pada 2017 sebesar Rp84,41 miliar.
Adapun, arus kas dari operasi meningkat menjadi Rp202,04 miliar pada 2018, dibandingkan dengan Rp170,65 miliar pada 2017. Akibatnya, total kas dan setara kas SKRN meningkat signifikan menuju Rp136,02 miliar pada akhir 2018 dari Rp40,44 miliar pada penghujung 2017.
Total liabilitas perusahaan naik menjadi Rp944,35 miliar pada 2018 dari sebelumnya Rp841,41 miliar. Namun, liabilitas jangka pendek menurun menuju Rp235,31 miliar dari 2017 sebesar Rp344 miliar.
Total ekuitas SKRN meningkat menuju Rp639,24 miliar dari sebelumnya Rp391,29 miliar. Total aset pun bertumbuh pada 2018 menjadi Rp1,58 triliun dari 2017 sebesar Rp1,23 triliun.
Sebelumnya, Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama Eddy Gunawin menuturkan penyewaan peralatan crane untuk proyek infrastruktur, konstruksi, dan pertambangan cenderung mengalami peningkatan pada 2018. Dengan demikian, perseroan menargetkan pendapatan Rp600 miliar.
Pada 2019, perusahaan membidik pendapatan sebesar Rp720 miliar dan perolehan laba bersih berkisar Rp120 miliar—Rp140 miliar.
Laba SKRN Terkoreksi 32,37 Persen Jadi Rp63,28 Miliar
Emiten penyewaan crane PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) membukukan laba Rp63,28 miliar pada 2018. Nilai itu menurun 32,37 persen year on year (yoy) dari Rp93,58 miliar pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : M. Syahran W. Lubis
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
35 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
14 menit yang lalu
Era Suku Bunga Tinggi, BEI Ramal Asing Lanjutkan Net Buy di 2025
22 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Targetkan Sisa Konversi Utang Vendor Rampung 2025
35 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
53 menit yang lalu