Bisnis.com, JAKARTA – Meski harga kopi kini berada dalam tekanan, permintaan kopi diyakini tetap sehat.
Mengutip Bloomberg, Rabu (13/3/2019), permintaan tumbuh sekitar 2% setahun dan pengapalan dari Brasil dan Vietnam sedang diserap oleh pasar, menurut pialang dari Swiss, Sucafina.
"Brasil dan Vietnam telah mencatat volume pengiriman, tetapi itu hanya setengah dari cerita. Sebab kita tidak melihat kesesuaian persediaan kopi di pasar tujuan. Hal itu pertanda permintaan lebih kuat dari yang diharapkan," kata David Behrends, kepala perdagangan dan mitra di Sucafina.
Spekulan juga telah memegang taruhan arabika bearish selama hampir 2 tahun. Namun, hal itu bisa berubah dengan cepat jika peristiwa cuaca yang tidak terduga mengganggu produksi.
Sejauh ini, harga kopi yang rendah telah mendorong produsen dari Kolombia ke Peru dan Kosta Rika untuk membuat World Coffee Producers Forum untuk mencoba mengatasi masalah ini.
Roberto Velez, Presiden Federasi Petani Kopi Kolombia mengatakan bahwa petani juga menghadapi tekanan dari pembeli karena beberapa perusahaan telah mengubah pola pembelian.