Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) dan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) akan memaksimalkan penjualan sebagai upaya memacu pendapatan di tengah melesunya harga CPO.
Corporate Secretary Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas menyampaikan, strategi perusahaan dalam mendorong kinerja ialah memaksimalkan produksi. Perusahaan fokus mengejar target 400.000 ton CPO sampai akhir 2018.
“Diharapkan usia pohon yang sangat produktif, pembibitan yang bagus, dan mekanisasi pemupukan serta penggunaan teknologi di pabrik bisa meningkatkan efektivitas dan produksi,” tuturnya, Selasa (27/11/2018).
Pada 2019, diharapkan harga CPO mengalami rebound dan mendorong kinerja SSMS. Upaya pemerintah melonggarkan pajak ekspor dapat menekan beban penjualan perusahaan. Adapun, program B20 menambah proyeksi permintaan CPO.
Selain upaya tersebut, sambungnya, seluruh pemangku kepentingan juga perlu menggalakkan citra positif minyak sawit. Dengan demikian, peningkatan harga CPO dapat dirasakan secara luas, terutama petani.
Head of Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma menyampaikan, perusahaan tetap memaksimalkan kegiatan penjualan pada kuartal IV/2018 kendati harga CPO turun. Diharapkan persediaan yang ada sebelumnya juga dapat dilepas ke pasar.
“Kami akan mengoptimalisasi kinerja perkebunan dan memacu penjualan,” tuturnya.
Ke depannya, volume produksi CPO global diperkirakan menurun dan tingkat permintaan pulih. Namun, volume persediaan yang tinggi masih membayangi laju harga.
Dia menambahkan, dalam beberapa hari ke belakang, kendati harga CPO global menurun, harga di tingkat petani cenderung naik.