Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Perkuat Pasar Dalam dan Luar Negeri

Emiten operator terminal kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. berambisi memperkuat pasar perseroan baik di dalam maupun luar negeri. Pada semester II/2018, perseroan akan menuntaskan sejumlah kesepakatan (MoU) pengelolaan sejumlah terminal bongkar muat.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten operator terminal kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. berambisi memperkuat pasar perseroan baik di dalam maupun luar negeri. Pada semester II/2018, perseroan akan menuntaskan sejumlah kesepakatan (MoU) pengelolaan sejumlah terminal bongkar muat.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, emiten dengan sandi IPCC tersebut berencana memperluas konsesi operasional dari saat ini seluas 31 hektare menjadi 89,5 hektare dalam 5 tahun mendatang. Perluasan area tersebut dilakukan secara bertahap.

Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Chiefy Adi Kusmargono mengatakan, perseroan membidik beberapa peluang ekspor dan transshipment kendaraan di beberapa kota dalam negeri dan negara-negara tetangga.

Chiefy menyampaikan belum lama ini Toyota menutup pabriknya di Australia karena biaya tenaga kerja yang sangat tinggi. Dengan demikian, kebutuhan Negeri Kanguru akan dipenuhi dari opsi lain seperti Thailand dan Indonesia.

“Toyota Indonesia sedang melakukan penjajakan [untuk ekspor ke Australia]. Memasok dari Indonesia akan lebih kompetitif dari sisi logistiknya sehingga peluangnya lebih besar, dan kapasitas pabrik Toyota tersedia. Kalau Toyota jadi mengekspor ke Australia, akan ada tambahan market bagi IKT,” ungkap Chiefy di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Pasar internasional lain yang disasar perseroan adalah bisnis transshipment dari PSA Singapore. Dengan memanfaatkan kedekatan geografis, Indonesia Kendaraan Terminal optimistis dapat menangkap peluang dari 1 juta volume transshipment kendaraan di Singapura.

Mulai semester II/2018, perseroan jug akan mulai mendapat limpahan dari PT Pelabuhan Tanjung Priok sebagai bagian dari perapihan zonasi yang dilakukan entitas induk yaitu Pelindo II. Secara bertahap, IPCC akan mencapat tambahan sekitar 175.000 unit kendaraan.

Guna memperluas pasar di dalam negeri, perseroan juga menargetkan dapat merealisasikan rencana kerja sama pengelolaan dengan perusahaan yang memiliki terminal kendaraan di beberapa kota yaitu Makassar, Balikpapan, Lampung, Pontianak, Palembang, dan Bangka.

Dari beberapa kota tersebut, Chiefy menyampaikan ada yang telah mulai dioperasikan, adapula yang masih dalam tahap persiapan MoU. Perseroan mengakselerasi seluruh proses yang berkaitan sehingga realisasi kerja samanya dapat dilangsungkan pada tahun ini.

“Yang di Lampung akan mulai beroperasi pada 1 Oktober, dengan Makassar, Samarinda, Pontianak, dan Bangka juga sudah MoU. Yang sudah MoU, pelaksanaannya akan kami mulai bertahap tapi targetnya akhir 2018 ini,” jelas Chiefy.

Indonesia Kendaraan Terminal merupakan gerbang tunggal bagi arus kendaraan ekspor-impor nasional. Pada 2016, IKT menangani 274.900 kendaraan ekspor dan 84.143 kendaraan impor. Pada tahun ini, perseroan menargetkan dapat menangani hingga 459.000 kendaraan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper